 JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah laporan warga yang masuk ke aplikasi Qlue saat ini jauh berkurang dibandingkan tahun lalu.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City Setiaji mengatakan, penurunan laporan bahkan mencapai 50 persen.
"Secara statistik jumlah pelaporan memang menurun, penurunan sekitar setengahnya," ujar Setiaji kepada Kompas.com, Rabu (30/8/2017).
Tahun lalu, rata-rata laporan yang masuk dalam aplikasi Qlue mencapai 1.500 laporan dalam satu hari. Kini, laporan yang masuk hanya sekitar 800 laporan per hari.
Baca: Aduan Kurang Direspons, 5 Kecamatan Berada di Tempat Terbawah di Qlue
Setiaji tidak mengetahui secara pasti penyebab menurunnya laporan ini sehingga belum bisa disimpulkan pelayanan menurun.
"Belum bisa diindikasikan pelayanan menurun, jadi ini bisa juga karena pelayanan membaik sehingga (masalah yang) dilaporkan menurun," kata Setiaji.
Bukan hanya jumlah laporan yang berkurang, Setiaji mengatakan PNS Pemprov DKI semakin lambat menindaklanjuti laporan warga yang disampaikan lewat Qlue.
"Tahun lalu sempat mencapai rata-rata satu sampai dua hari (penanganan), saat ini bisa dua sampai tiga hari (baru ditindaklanjuti)," kata Setiaji.
Setiaji mengatakan biasanya UPT Jakarta Smart City mengingatkan para lurah maupun SKPD agar segera menindaklanjuti laporan. Khususnya jika laporan tersebut tidak direspon lebih dari satu hari.
Baca: Parkir Liar di Jaksel Paling Banyak Dilaporkan via Qlue