Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anggota Fraksi Gerindra Khawatir Anies-Sandi Dikerjai PNS DKI

28 Agustus 2017   07:45 Diperbarui: 28 Agustus 2017   08:03 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai menghadiri diskusi dengan para duta besar di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).

Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno usai menghadiri diskusi dengan para duta besar di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com -
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif kecewa dengan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghapus anggaran pengadaan lahan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

Dia khawatir pegawai negeri sipil di lingkungan Pemprov DKI akan berbuat hal yang sama ketika Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Saya kan lihatnya aspek politik dong, kebijakan pimpinan kok bisa-bisanya tidak dijalankan. Saya tidak mau berikutnya Anies-Sandi memerintahkan ke bawahannya hanya iya iya saja, begitu eksekusi enggak bisa," ujar Syarif, ketika dihubungi Senin (28/8/2017).

Anggota Fraksi Parta Gerindra itu sebelumnya menyebut Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dikerjai bawahannya terkait penghapusan anggaran RPTRA. Dia tidak ingin Anies-Sandi juga dikerjai saat memimpin nanti.

Komisi A pun sempat meminta para wali kota untuk mempertahankan anggaran tersebut dalam rapat bersama badan anggaan (banggar).

"Kita harus menghargai pimpinan kan. Bagaimana pun caranya ya dicari payung hukumnya, pasti bisa kok," kata Syarif.

(baca: Djarot: Anggaran RPTRA Dihapus karena Salah Nomenklatur, Salah Beneran atau Disengaja?)

Dia menilai para PNS DKI berani menghapus anggaran tersebut karena Basuki Tjahaja Purnama sudah tidak menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Anggaran pengadaan lahan RPTRA di tiap wali kota merupakan perintah Ahok saat masih menjabat gubernur.

"Intinya karena enggak ada Ahok, mereka enak-enakan lempar tanggung jawab. Kalau ada Ahok saya yakin pada dipanggil, diberhentikan," ujar Syarif.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun