Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jusuf Kalla: Maaf, Aku Tak Pernah Beri Bunga sambil Berucap "I Love You"...

28 Agustus 2017   06:30 Diperbarui: 28 Agustus 2017   07:30 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla merayakan ulang tahun pernikahannya dengan Mufidah Kalla yang ke-50 tahun, di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Wakil Presiden RI Jusuf Kalla merayakan ulang tahun pernikahannya dengan Mufidah Kalla yang ke-50 tahun, di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (27/8/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya, Mufidah Kalla, merayakan hari ulang tahun ke-50 pernikahan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, pada Minggu (27/8/2017) malam.  

Pada perayaan yang dihadiri para pejabat negara dan tokoh politik itu, Kalla membacakan sebuah puisi sebagai kado spesial bagi istrinya. 

Kalla mengatakan, sepanjang hidupnya, ia baru dua kali menulis puisi. Pertama, ia menuliskan puisi untuk Ambon. Dan kedua, puisi untuk istri tercinta yang dibacakannya pada perayaan malam tadi.

Baca juga: Romantisnya Jusuf Kalla, Siapkan Puisi untuk Kado Perkawinan Emas

Seperti apa puisi berjudul "Setengah Abad yang Indah" itu? Berikut puisi karya Kalla untuk istri tercinta, Mufidah:

Setengah Abad yang Indah

Di hari minggu yang sama setengah abad yang lalu, kita duduk bersanding dengan penuh bahagia.

Di aula hotel Negara, Makassar yang pada waktu itu cukup terpandang. Sekarang sudah bubar itu hotel.

Setelah paginya akad nikah di rumah, yang dipenuhi para keluarga, itu hari terindah dalam hidupku.

Aku pertama kali melihatmu, waktu kita di SMA. Kita bersebelahan kelas. Karena kau adik kelasku.

Aku terpesona dengan kesederhanaanmu. Walaupun kau sempat takut tak peduli padaku.

Aku menyukaimu pada detik pertama aku melihatmu.

Tujuh tahun lamanya aku berusaha untuk mendekati dan meyakinkanmu.

Tapi engkau seperti jinak-jinak merpati. Sama dengan nama jalan di depan rumahmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun