Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makna Kereta Pancasila yang Dinaiki Jokowi Saat Karnaval Kemerdekaan

26 Agustus 2017   18:00 Diperbarui: 26 Agustus 2017   18:06 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat menaiki kendaraan hias dalam Karnaval Kemerdekaan di Bandung, Sabtu (26/8/2017)

Presiden Joko Widodo saat menaiki kendaraan hias dalam Karnaval Kemerdekaan di Bandung, Sabtu (26/8/2017)BANDUNG, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membuka sekaligus memimpin kegiatan Karnaval Kemerdekaan "Pesona Parahyangan" di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (26/8/2017).

Jokowi memimpin arak-arakan dengan kendaraan yang khusus dihias oleh seniman asal Bandung, Tisna Sanjaya.

Kendaraan yang diberi nama Kereta Pancasila itu adalah truk yang dihias sedemikian rupa hingga bagian depannya berbentuk seperti kepala garuda berwarna biru yang tegak dan gagah berani.

Tisna mengatakan, Kereta Pancasila itu berkonsep "Basajan" yang artinya hal sederhana tetapi lahir dari hasil kerja keras.

Bagian kepala burung garuda melambangkan simbol negara. Sementara di bagian belakang disusun seeng (dandang), alat memasak tradisional Sunda, yang dipakai untuk membentuk tumpeng raksasa.

"Ada sekitar 99 seeng buatan perajin Tasikmalaya yang dipakai untuk membentuk tumpeng. Di dalam seeng itu akan diisi air yang diambil dari 99 mata air di Jabar," ujar Tisna.

Tisna menjelaskan, makna air dalam seeng itu adalah simbol spiritualitas yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa Barat. Mata air menggambarkan kesejahteraan.

Presiden Joko Widodo saat menyapa warga dari atas kereta Pancasila pada Karnaval Kemerdekaan di Bandung, Sabtu (26/8/2017)Di dalam tumpeng seeng itu dimasukkan aseupan, yakni wadah untuk mengukus nasi atau makanan lain yang berbentuk kerucut dan terbuat dari bambu yang dianyam.

Di dalam aseupan itu dimasukkan hasil bumi seperti gabah, ubi, singkong, talas, dan sebagainya.

"Jika dilihat dari depan, kendaraan itu membawa hasil bumi dan Jokowi sebagai pemimpin mengantarkan untuk rakyatnya," tutur Tisna.

(Baca juga: Tanpa Berpidato, Presiden Jokowi Buka Karnaval Kemerdekaan di Bandung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun