JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan dunia digital ikut membuka peluang usaha. Berbisnis fashion di dunia maya kini menjadi pilihan banyak millenial. Namun, agar bisa sukses berbisnis fashion di e-commerce perlu beragam persiapan, mulai dari pengetahuan soal tren fashion hingga jejaring di media sosial.
Director of Category Fashion Lazada Indonesia, Jenna Kosasih mengatakan para pebisnis fashion harus bisa membaca pasar.
"Kalau baca market tidak hanya baca sosial media, tapi juga apa yang sedang digandrungi di e-commerce platform lain," kata Jenna kepada Kompas Lifestyle di Lazada Fashion Week 2017, Aston Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/8/2017).
Setelah bisa membaca pasar, yang harus dipersiapkan adalah rantai suplai. Para pebisnis ini harus bisa memastikan alur suplai mereka hingga ke penjual.
"Karena pada akhirnya kebanyakan para seller (penjual) ini barang sudah bagus, harga sudah bagus, tapi tidak punya supply chain (rantai suplai) yang bagus, jadi bisnis mereka tersendat," kata dia.
Setelah itu, para pebisnis fashion juga wajib memiliki jejaring media sosial yang kuat. Jenna menyebut ini sebagai aset penting. Selain membaca tren, media sosial juga bisa digunakan untuk membuat produk lebih dikenal publik.
Baca: Sukses Kembangkan Bisnis dengan Instagram
"Kalau yang dianggap seseorang tren, kan belum tentu menurut orang lain tren. Nah sosial media adalah satu-satunya alat untuk menyampaikan hal tersebut. "Dari pandangan subjektif menjadi objektif. Itulah mengapa saya selalu mengaitkan bisnis fashion harus didukung dengan social media asset," kata dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H