Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hadir di Peresmian Simpang Susun Semanggi, Megawati Puji Jokowi

17 Agustus 2017   21:30 Diperbarui: 17 Agustus 2017   22:12 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat peresmian Simpang Susun Semanggi, Kamis (17/8/2017).

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat peresmian Simpang Susun Semanggi, Kamis (17/8/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri datang dalam peresmian Simpang Susun Semanggi, Kamis (17/8/2017). Ditemani Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Megawati berkeliling area taman Semanggi dan melihat-lihat papan informasi yang ada di sana.

Djarot mengajak Megawati melihat papan sejarah kawasan Semanggi. Keduanga tampak serius berbincang-bincang.

Tidak hanya Djarot, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto juga ikut menemani Megawati. Megawati ikut memberikan komentarnya terkait proyek Simpang Susun Semanggi.

Baca: Resmikan Simpang Susun Semanggi, Jokowi Puji Ahok-Djarot

"Kalau dalam pemerintahan pak Jokowi, dalam instrukturnya saya perhatikan banyak yang dilakukan, antara lain Simpang Susun Semanggi," ujar Megawati.

Megawati bercerita, ketika dia masih menjadi Presiden, dia sudah melihat kawasan Semanggi yang dibuat oleh Bung Karno tidak mampu lagi menampung kendaraan. Kemacetan pun tidak dapat dihindari di kawasan itu.

Baca: Usai Diresmikan Jokowi, Simpang Susun Semanggi Bernuansa Merah Putih

Dengan adanya Simpang Susun Semanggi, Megawati berharap pemerintah juga memikirkan masalah jumlah kendaraan. Jika jumlah kendaraan tidak dikontrol, kemacetan pasti terus terjadi.

"Jadi harus ada konektivitas antara industri otomotif," kata Megawati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun