Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah "Teman Ahok" Dimarahi Ahok

20 Juli 2017   07:44 Diperbarui: 20 Juli 2017   14:20 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu foto yang terpasang di Sekretariat Teman Ahok di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2016).

Pengalaman-pengalaman selama menjadi relawan Ahok itu dituangkan Amalia dalam buku "Ahok di Mata Mereka". Amalia mengatakan pada dasarnya interaksi langsung antara Ahok dan Teman Ahok tidak terlalu banyak. Namun setiap bertemu, Ahok akan memberi banyak masukan kepada mereka.

Sejak dulu, kata Amalia, Teman Ahok juga sudah terbiasa dengan tantangan dari Ahok.

"Jadi relawan Bapak itu unik banget. Dia sekaligus mengajari dan kasih tantangan juga ke kita. Misalnya 'Kalau enggak 1 juta KTP gue enggak mau ketemu," ujar Amalia.

Saat pengumpulan KTP dulu, Ahok memang menolak bertemu dengan Teman Ahok. Ahok baru bersedia bertemu setelah Teman Ahok membuktikan keseriusan mereka dalam mengumpulkan KTP.

Tantangan lain dari Ahok kepada Teman Ahok adalah membuktikan bahwa rakyat bersedia membiayai pemimpinnya. Kepada Teman Ahok, Ahok bercerita bahwa proses politik itu mahal. Saat menduduki jabatan, politisi akhirnya suka sibuk membayar hutang daripada bekerja.

Ahok meminta Teman Ahok mengkoordinasi masyarakat yang rela menyumbang waktu, tenaga, hingga materinya untuk mendukung Ahok. Dari pemikiran itu, terwujudlah acara Teman Ahok Fair.

"Biasanya kalau kampanye orang-orang dikasih makanan, dikasih ongkos. Tapi kami bikin Teman Ahok Fair dimana orang bayar tiketnya dan masih ada yang nyumbang makanan. Itu bukti di Indoensia politiknya sudah maju," ujar Amalia.

Masyarakat tidak hanya berperan saat hari pencoblosan saja. Amalia mengatakan menjadi relawan Teman Ahok juga menguras energi. Banyak di antara mereka yang memilih untuk keluar dari pekerjaan, menunda skripsi, dan menunda kuliah S2 demi membantu Ahok.

Hasil akhir yang terjadi saat ini memang tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Namun, Teman Ahok tetap merasa sukses dan senang dalam mendukung Ahok. Kesuksesan-kesuksesan kecilnya adalah saat berhasil menjawab tantangan dari Ahok, sekaligus menunjukan bahwa masyarakat mau berpartisipasi mendukung kandidat idola mereka.

"Alhamdulillah, tidak ada challenge dari Pak Ahok yang kita gagal," kata Amalia.

Baca juga:Yang Baper Menulis soal Ahok...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun