Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nusron: Potong Tangan Saya, Kalau Ahok Kuat Berhenti Main Politik

19 Juli 2017   17:30 Diperbarui: 19 Juli 2017   17:33 3538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Rabu (30/3/2016).JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Nusron Wahid menjamin mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan kembali berpolitik setelah ia selesai menjalani masa hukumannya.

Ahok tengah menjalani hukuman kurungan selama dua tahun di Mako Brimob, Depok.

"Sudahlah potong tangan saya, kalau Ahok kuat berhenti main politik, enggak bisa. Saya yakin orang seperti Ahok itu gatal kalau enggak main politik," kata Nusron, di acara peluncuran buku "Ahok di Mata Mereka", di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (19/7/2017).

Dia meyakini, Ahok tetap akan berpolitik meski sang istri, Veronica Tan, mengancam cerai. Anak-anak Ahok juga mengancam akan mengasingkan diri jika ayahnya kembali berpolitik.

Nusron mengibaratkan, meminta Ahok berhenti politik sama saja dengan meminta Akbar Tanjung berhenti berpolitik.

"Sama halnya meminta keluarga Sinarmas, Djarum buat berhenti berbisnis. Memang habit-nya Ahok seperti itu," kata Nusron.

Namun, apakah Ahok dapat bertahan di dunia politik setelah tersandung kasus penodaan agama.

Menurut Nusron, bertahannya Ahok dalam dunia politik bergantung dengan berkembangnya Islam di Indonesia. Apakah Islam yang moderat atau Islam yang radikal.

Baca: Perbedaan Sikap Ahok dengan Nusron Wahid soal Perjalanan Dinas DPR

Selama bulan Ramadhan, kata Nusron, Golkar mengadakan riset mengenai persebaran Islam di Indonesia.

"Menurut riset kami di level pengusaha, birokrasi, keuangan, dan lain-lain, ada 87 persen penceramah di bulan Ramadhan, penceramahnya dari HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Kalau model Islam ini yang menang, Ahok enggak akan survive di panggung politik," kata Nusron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun