Akibat pertempuran hebat di Marawi, yang dijuduli “Kota Muslim” di negara berpenduduk mayoritas Katolik itu, telah menyebabkan sekitar 400.000 warga Marawi dan sekitarnya mengungsi.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah menerapkan keadaan darurat militer pada sepertiga bagian selatan Filipina setelah pertempuran dimulai pada 23 Mei 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!