"Kita punya budaya dan menurut kami lebih terhormat ciuman hidung dari pada ciuman pipi karena ciuman pipi tidak ada artinya bagi kami. Bahkan cium tangan pun bagi kami tidak lebih berarti dari cium hidung," ungkap Pater Robert.
Pater Robert menjelaskan, ada sejumlah alasan ciuman hidung lebih terhormat, yakni sebagai simbol saling memberi napas kehidupan. Artinya napas yang diterima semua manusia berasal dari pencipta yang sama.
Selain itu, makna dari ciuman hidung itu sebagai simbol saling membaui. “Hidung itu kan saling membaui. Membaui dalam arti bahwa saya ingin merasakan duka deritamu dan lain sebagainya,” ujarnya.
“Pada saat orang berduka dan saya cium hidung, itu berarti kita sama-sama larut dalam penderitaan anda. Pada saat anda sukses saya cium anda berarti saya juga gembira bersama anda. Ini kan memberi napas dan spirit,” tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H