Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ancaman Baru, Alumni Suriah

10 Juli 2017   09:14 Diperbarui: 10 Juli 2017   10:55 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluruh putrinya diberikan buku dengan pesan bernuansa teror dari pemimpin tertinggi ISIS. Syawaluddin bahkan mencetak buku tulis itu sendiri, khusus untuk anak anaknya.

Wawancara Kapolda 

Dalam kesempatan yang sempit saya berhasil menemui Kapolda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Polisi Rycko Amelza Dahniel. Saya beruntung karena bisa menemuinya persis di hari terakhirnya di Polda Sumatera Utara.

Rycko, lulusan terbaik, peraih Adhi Makayasa di Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1988 ini, diproyeksikan untuk memimpin Akademi Kepolisian sebagai Gubernur Akpol.

Pasca Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Polda Sumatera Utara, saya berkesempatan untuk mewawancarainya. Saya bertanya tentang buku tulis misterius yang dicetak oleh tersangka utama teroris Syawaluddin Pakpahan.

Terkejut saya mendengar jawaban Kapolda. Rycko menyebut bahwa buku tulis itu sengaja dicetak oleh tersangka, khusus diberikan kepada anak anaknya.

Ada pesan “perang” yang ditulis pada setiap sampul buku. Dari pemeriksaan terhadap Syawaluddin, diketahui, ia hendak menjadikan seluruh anak perempuannya sebagai martir bom bunuh diri!

Saya tanyakan kepada Kapolda, apakah yang balita (berusia 3 tahun) juga termasuk yang terpapar ideologi radikal?

Kapolda menjawab, seluruh anaknya, dicekoki dengan ideologi teror yang dibawa oleh Syawaluddin sepulangnya dari Suriah tahun 2013.

Kapolda mengaku terkejut saat bertemu dengan anak-anak Syawaluddin. Ia menemukan fakta bahwa mereka saling melindungi satu sama lain.

Tak sempat tayang di layar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun