Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

BNPB: Ini Gempa Poso Terbesar Selama 20 Tahun Terakhir

30 Mei 2017   05:00 Diperbarui: 30 Mei 2017   11:46 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gempa berkekuatan magnitudo 6,6 di dekat Poso, Sulawesi Tengah, Senin (29/5/2017) malam.POSO KOMPAS.com – Gempa bumi berkekuatan 6,6 SR mengguncang kota Poso,Sulawesi Tengah. Selain melukai sejumlah warga, gempa bumi yang terjadi Senin malam (29/5/2017) sekitar pukul 22.35Wita ini merusak sejumlah bangunan tua dan jembatan. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Poso, Masdian Mentiri mengatakan, gempa kali ini merupakan gempa terbesar selama 20 tahun terakhir. Karena itu, warga Poso menjadi panik. 

"Gempa terbesar dalam kurun waktu 20 tahun. Kami mengimbau agar warga tidak panik dan tetap tenang, mengingat gemba tersebut tidak berpotensi tsunami," ujar Masdian, Senin malam (29/5/2017).

(Baca juga: Gempa Berkekuatan 6,6 Magnitudo Guncang Poso, Warga Panik)

Masdian menyampaikan, gempa yang berpusat di daratan Desa Wuasa, Kecamatan Pmona Timur dengan kedalaman 10 kilometer ini tidak hanya dirasakan warga Poso. Gempa juga dirasakan di Torue kabupaten Parigimoutong, Palu, Toli-Toli, Gorontalo hingga Kalimantan.

"Kami baru mendapat laporan dari Kapolsek Lore Timur, selain merusak bangunan, terdapat beberapa warga yang terluka saat mecoba menyelamatkan diri karena kaget mendapat guncangan," ungkap Masdian.

Ia mengaku belum mendapat data yang detail berapa jumlah kerusakan bangunan serta jumlah bangunan yang rusak.

"Untuk sementara saya belum bisa pastikan berapa jumlah kerusakan dan berapa warga yang terluka, yang jelas laporan korban luka sudah masuk sama saya," jelasnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun