Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pimpinan DPR Nilai Penolakan Fahri di Manado karena Miskomunikasi

14 Mei 2017   18:15 Diperbarui: 15 Mei 2017   00:53 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/5/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketu DPR RI Agus Hermanto menilai penolakan sejumlah warga Manado terhadap kedatangan Fahri Hamzah murni karena miskomunikasi. Ia menilai Manado merupakan salah satu daerah yang dikenal dengan toleransinya. Karena itu ia meyakini penolakan Fahri tidak terkait persoalan SARA.

"Kita ketahui di Manado ini kan betul-betul punya toleransi yg cukup tinggi yang diakui. Barangkali dikhawatirkan nanti terjadi hal yang tak diinginkan maka muncul seperti penolakan. Barangkali ini miskomunikasi saja," kata Agus saat dihubungi, Minggu (14/5/2017).

Ia mendapat informasi, saat itu Fahri yang juga Wakil Ketua DPR RI akan mengajak salah satu sekretaris jenderal dari ormas tertentu yang juga ingin berdiskusi soal toleransi di Manado.

Politisi Partai Demokrat itu juga mengatakan kedatangam Fahri sebelumnya telah dijadwalkan karena itu acara tetap berjalan meskipun hanya berlangsung satu hari.

"Tapi ke depan rasanya ini bisa diatasi apabila memang komunikasi sudah cukup lancar. Barangkali sebelum ke sana mungkin komunikasi harus terjalin dulu sehingga semua berjalan sesuai rencana, tanpa ada yang diberatkan, tanpa ada yang tidak berkenan," lanjut Agus.

Sejumlah elemen masyarakat mendatangi Bandara Sam Ratulangi Manado, Sabtu kemarin. Mereka menolak kedatangan Fahri Hamzah yang dijadwalkan tiba pada sekitar pukul 10.20 Wita.

Penolakan kedatangan Fahri itu mulai diserukan sejak Jumat lalu melalui media sosial. Fahri yang dikonfirmasi kemudian enggan berkomentar banyak. Dia hanya menekankan bahwa sebuah dialog penting untuk dibangun.

"Bangsa kita terlalu besar, kompleks dan tidak bisa disederhakanakan. Maka sebaiknya kita tempuh jalur dialog," kata Fahri singkat saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu.

Fahri akhirnya hanya beberapa jam di Manado. Ketika sempat keluar dari bandara, dia hanya berkunjung sebentar ke Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Itu berhasil keluar dari kantor gubernur yang sudah diserbu massa karena melewati pintu belakang dengan menggunakan mobil polisi.

Seharusnya Fahri menghadiri diskusi publik yang akan digelar di salah satu restoran. Namun rencana itu dibatalkan dan dia pulang sore hari itu juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun