Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Malam Solidaritas Matinya Keadilan Digelar di Tugu Proklamasi

10 Mei 2017   20:30 Diperbarui: 11 Mei 2017   03:09 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malam Solidaritas Matinya Keadilan untuk menuntut keadilan mengenai kasus penodaan agama yang menimpa Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017.

Malam Solidaritas Matinya Keadilan untuk menuntut keadilan mengenai kasus penodaan agama yang menimpa Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017.JAKARTA, KOMPAS.com - Malam ini, Rabu (10/5/2017) massa pro-Ahok menggelar acara bertajuk Malam Solidaritas Matinya Keadilan, untuk menuntut keadilan mengenai kasus penodaan agama yang menimpa Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Basuki buat kami adalah korban kezaliman atas kasus penodaan agama yang divonis dua tahun dan lansung dipenjara," ujar salah satu penggagas acara Malam Solidaritas Matinya Keadilan, Nong Darol Mahmada, di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Rabu.

Dia menjelaskan, massa pro-Ahok melihat kasus yang dialami Pak Basuki ini merupakan semacam kematian untuk keadilan.

"Ini bener-bener tidak adil, kezaliman tersendiri buat hukum Indonesia. Karena selama dalam proses pengadilan itu pun tidak terbukti dan kita melihat bahwa vonis hakim betul-betul merupakan sebuah keputusan yang bedasarkan pada tekanan massa," jelasnya.

Baca juga: Pendukung Ahok di Mako Brimob Bergerak ke Tugu Proklamasi

Maka dari itu, Nong menegaskan mereka membuat acara ini untuk menandakan matinya keadilan. "Karena bagi kami Pak Basuki adalah seorang figur gubernur yang memang melayani, kemudian kok mendapatkan perlakuannya seperti ini, hanya karena tekanan massa," kata dia.

Nong pula menjelaskan, dalam acara tersebut ada aksi menyalakan lilin, berdoa bersama lintas agama, pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan dihadiri oleh keluarga Ahok. Pantauan Kompas.com, acara ini sudah dimulai sejak pukul 18.40 dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun