silJAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Hasyim Asy'ari berharap, hubungan sosial dan silaturahim antar-warga DKI Jakarta kembali terjalin erat setelah  Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur usai.
Pada hari ini, Rabu (19/4/2017), warga DKI Jakarta menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Ia menilai, tensi dinamika politik meningkat selama proses pilkada memengaruhi hubungan sosial masyarakat.
Bahkan, di media sosial, sempat terjadi fenomena saling memutuskan hubungan persahabatan dengan cara memblokir nomor telepon.
(Baca:Ini Hasil Quick Count 3 Lembaga Survei Pilkada DKI Putaran Kedua Pukul 16.00 WIB)
"Semoga yang sudah left group dan delcon (delete contact di media sosial) bisa akrab lagi setelah ini," ujar Hasyim, dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu.
Hasyim menilai, dinamika politik dan sosial yang terjadi merupakan wujud dari praktik demokrasi.
Sebab, dalam demokrasi, masyarakat mempunyai peran besar sehingga wajar jika dalam proses Pilkada DKI Jakarta dinamika sosial dan politik yang terjadi sangat dinamis.
Namun, ke depannya, hal ini diharapkan bisa dimaknai secara positif.
"Beginilah demokrasi yang sesungguhnya. Ke depan, jangan ada lagi keretakan di masyarakat dan harus kembali seperti sedia kala," ujar dia.