Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosok Pembunuh Satu Keluarga di Medan hingga Cerita Anak Gugat Ibunya

13 April 2017   07:00 Diperbarui: 13 April 2017   23:23 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenazah satu keluarga yang dibunuh rencananya akan dimakamkan hari ini, Senin (10/4/2017). Puluhan kerabat tampak menangis sembari memanjatkan doa di hadapan masing-masing jenazah.

Kinara (4) dirawat intensif di RS Bhayangkara Medan. Kinara adalah balita empat tahun yang selamat dari pembunuhan sadis di rumahnya di Pasar I Gang Tengah, Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017) dini hari.Kinara (4) sedang tidur nyenyak di RS Bhayangkara Medan, Senin (10/4/2017). Selang infus menempel di hidungnya. Luka lebam di wajah dan sekujur tubuhnya masih jelas.

Kinara adalah satu-satunya anggota keluarga yang selamat dari pembunuhan sadis di rumahnya di Pasar I Gang Tengah, Lingkungan 11, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Sumatera Utara, Minggu (9/4/2017) dini hari. Dia ditemukan luka-luka di kolong tempat tidur.

Ayahnya, Riyanto (40), beserta ibunya, Sri Ariyani (35), serta kedua kakaknya, Naya (13) dan Gilang (8), dan juga neneknya, Sumarni (60), tewas dalam pembunuhan tersebut.

Kepala RS Bhayangkara Medan AKBP Nyoman Eddy Purna Wirawan mengatakan, kondisi Kinara mulai pulih meski masih dalam penanganan tim medis.

"Kondisinya stabil, sudah mulai membaik dan lebih tenang. Untuk memulihkan kondisi psikologisnya pasca trauma, kami akan memberikan pendampingan secara intensif, baik secara medis maupun psikis," ungkap Eddy, Senin (10/4/2017).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Satu Keluarga Dibunuh di Medan, Anak Balita Ditemukan Selamat di Kolong Tempat Tidur

3. Penggugat Ibu: Kalau Ada Orang Bilang Saya Anak Durhaka, Saya Hanya Sabar

Karena harta warisan, seorang ibu di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Fariani (51), digugat oleh tiga orang anak kandungnya sendiri. Ketiga anaknya menuntut harta warisan berupa beberapa bidang hektar tanah sekitar Rp 15 miliar dan rumah milik Fariani dan almarhum suaminya, Ipda Purnawirawan Matta.Arman Setiawan (31) anak yang menggugat ibu kandungnya karena harta warisan, belum mau berbicara banyak kepada media alasan mengajukan gugatan terhadap ibunya Fariani (51) di Pengadilan Negeri Agama Kota Baubau.

Ia hanya mengatakan, alasan mengajukan gugatan terhadap ibunya, Fariani,karena mencurigai ada itikad kurang baik dari ibunya.

“Saya belum bisa banyak bercerita kenapa saya bisa menggugat. Ini masalah aib keluarga saya. Kalau ada orang bilang, saya anak durhaka, saya hanya sabar,” kata Arman saat ditemui di rumahnya, Rabu (12/4/2017).

Dia mengaku mempunyai bukti dan alasan yang kuat sehingga mengajukan gugatan di pengadilan. Namun ia belum bisa untuk mengungkapkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun