"Makanya kami katakan satu-satunya yang bisa merawat Yeni itu hanya Fidelis, karena dia yang punya panduannya itu, gak sembarangan," papar Yohana.
Padahal, berdasarkan hasil tes urine, sambung Yohana, menunjukkan hasil yang negatif. Bahkan tes urin dilakukan sampai tiga kali dengan cara yang berbeda, tapi tetap menunjukkan hasil yang negatif.
(Baca juga: Kasus Fidelis Jadi Momentum Legalkan Ganja untuk Pengobatan)
Hingga detik-detik akhir hayat Yeni, pihak keluarga berharap Fidelis bisa menjenguk istrinya pada malam sebelum meninggal.
Sabtu, 25 Maret 2017, Yeni Riawati pun mengembuskan nafas terakhirnya. Dengan pengawalan ketat, Fidelis diizinkan untuk melihat jenazah istrinya.
Namun, pada saat pemakaman, Fidelis tak diizinkan untuk berada di dalam mobil ambulans menemani peti jenazah istrinya.
"Fidelis tidak diperbolehkan naik ke mobil ambulans yang bawa jenazah istrinya, tapi dibawa pakai mobil yang ada pengawalnya," pungkas Yohana. Bersambung: Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 4)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H