Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyepi, Turis Bali Pindah ke Tiga Gili di Lombok

27 Maret 2017   10:00 Diperbarui: 27 Maret 2017   18:00 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapal cepat menjadi sarana utama wisatawan yang datang dari Bali ke Gili Trawangan, Lombok.MATARAM, KOMPAS.com - Jelang perayaan Hari Raya Nyepi di pulau dewata Bali, para turis mulai berpindah ke tiga gili di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perpindahan turis Bali ini mulai dirasakan para pelaku wisata terutama di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.

Baca juga: Sambut Nyepi, Umat Hindu Gelar Melasti di Pantai Boom Banyuwangi

Tahun ini, perayaan Nyepi jatuh pada Selasa (28/3/2017). Sebelum perayaan Nyepi dimulai, para turis menyeberang ke gili menggunakan kapal cepat.

"Puncaknya sehari sebelum Nyepi," kata Acok Bassok, pengelola Sama Sama Bungalows di Gili Trawangan.

Setiap tahun, gili mendapat kiriman turis Bali menjelang perayaan Nyepi tiba. Sebab saat Nyepi, seluruh aktivitas di Pulau Bali ditiadakan dan akses keluar-masuk pulau tersebut akan ditutup untuk menghormati umat Hindu yang sedang melaksanakan ibadah Nyepi.

Acok mengatakan, meski tamu tidak seramai seperti bulan Juli-Agustus, namun kedatangan turis kali ini cukup berdampak pada usaha penginapannya.

"Cuma dua hari di sini, Selasa sama Rabu. Biasanya tanggal 29 (Maret) check out dia. Tapi ya lumayanlah dua hari," terang Acok.

Baca: 7.079 Ogoh-ogoh Disiapkan untuk Malam Pengrupukan Jelang Nyepi

Tiga gili menjadi pilihan utama para wisatawan karena pulau-pulau kecil itu menawarkan pesona wisata bahari yang menawan. Selain bebas polusi, pulau berpasir putih ini memiliki pemandangan bawah laut yang masih alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun