Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gaya Hidup Saat Kebelet Pipis di Tengah Macet

11 Maret 2017   13:00 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:03 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toilet bernuansa warna warni di Grand Indonesia.

Toilet bernuansa warna warni di Grand Indonesia.JAKARTA, KOMPAS.com - Mudah-mudahan kita tidak pernah terjebak dalam kondisi seperti ini. Di tengah kemacetan jalanan Jakarta, lalu lintas tak bergerak, tiba-tiba hasrat buang air muncul.

Namun, situasi ini rupanya jamak menimpa warga yang sehari-hari beraktivitas di Ibu Kota. Pilihan paling umum dilakukan adalah menahan kencing sampai menemukan tempat untuk membuangnya.

Entah itu di stasiun pengisian bahan bakar umum, minimarket, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, hotel, atau gedung perkantoran.

Pasalnya toilet umum di tepi jalan, seperti yang banyak tersedia di berbagai negara di Eropa, Australia, atau kota-kota maju Asia lainnya, sangat sulit ditemui di Jakarta. Akhirnya toilet-toilet di tempat-tempat tadi menjadi toilet umum.

Selain jumlahnya tak banyak, kondisi di banyak toilet umum di Jakarta pun sering kali tidak memadai. Kotor, bau, tidak terawat, adalah kesan umum toilet yang kita temui di pasar, terminal, stasiun, taman, hingga tempat-tempat wisata.

Dalam jajak pendapat yang pernah dilakukan Litbang Kompas pada Oktober 2016, warga mengeluhkan sulitnya menjadi toilet umum di berbagai fasilitas umum.

Kebanyakan warga kota juga menyiasati sendiri cara membuang hajat ini saat dalam kondisi darurat. Karyawan swasta, Vonny Pawitra, misalnya, secara khusus menyediakan toilet portabel untuk anak-anaknya.

Toilet itu bisa dilipat dan disimpan di jok belakang mobil. Masih berderet cara menyiasati urusan kebelet pipis, termasuk menggunakan berbagai produk kreatif.

Presiden Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso menyebut masih lemahnya peran pemerintah dalam mengkampanyekan kebersihan toilet umum. “Isu toilet tidak dipandang seksi. Disebutnya hanya sebagai kamar kecil atau kamar belakang, masih dianggap remeh. Padahal toilet adalah cermin peradaban bangsa,” kata Naning.

Meskipun ketersediaan maupun kebersihan toilet umum masih menjadi pekerjaan rumah yang besar, kesadaran untuk menghadirkan toilet yang beradab sudah mulai muncul.

Beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta seperti Mall Grand Indonesia menghadirkan toilet premium dengan standar higienis yang sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun