Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Setelah Raja Salman, Ganti Pengusaha Oman Lirik Indonesia

8 Maret 2017   15:45 Diperbarui: 16 Maret 2017   20:02 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong usai acara Edelman Trust Barometer, di Jakarta, Rabu (8/2/2017).JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Raja Arab Saudi dan rombongannya, giliran 33 Pengusaha asal Oman mendatangi Indonesia.

Rabu (8/3/2017), 33 pengusaha tersebut mendatangi Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta. Kunjungan itu bertujuan untuk menjajaki peluang investasi di Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Lembong menuturkan, kunjungan 33 pengusaha Oman menunjukkan bahwa minat berinvestasi dari negara Timur Tengah ke Indonesia mulai muncul.

"Kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti Kadin maupun Kementerian Luar Negeri untuk menangkap minat investasi tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Menurut Thomas, kunjungan 33 pengusaha asal Oman terdiri dari berbagai sektor mulai dari konstruksi, ekspor-impor, properti, manufaktur, pertambangan, logistik, hingga pariwisata.

Dalam kunjungan itu, para pengusaha Oman dipertemukan dengan sekitar 50 pengusaha yang merupakan Anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam Business Forum Indonesia-Oman.

Dari data BKPM, realisasi investasi Oman pada tahun 2010-2016 hanya 211.000 dollar AS. Realisasi investasi itu menempatkan Oman diurutan 101 negara dengan nilai investasi di Indonesia.

Investasi Oman itu terdiri dari dua sektor utama tanaman pangan termasuk perkebunan dan dan listrik, gas, dan air.

Diharapkan, nilai investasi salah satu negara Timur Tengah itu bisa meningkat di tahun-tahun ke depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun