Hasil exit poll pilpres di luar negeri sudah beredar luas. Setidaknya di tiga negara telah diketahui hasilnya. Prabowo menang telak di Jepang, Korsel dan Malaysia. Di tiga negara tersebut pasangan nomor 1 meraih kemenangan di atas 70 persen.
Beberapa negara di kawasan Tiongkok (Hong Kong), Singapura, Timur Tengah, Eropa, Amerika Serikat dan Australia, mudah-mudahan akan segera dirilis. Negara-negara ini bernilai penting, karena di sanalah banyak bermukim WNI yang mayoritas bekerja sebagai TKI.
Seberapa besar pengaruh kemenangan Prabowo dalam exit poll di Jepang, Korsel dan Malaysia? Saya tertarik untuk mencermati lebih jauh dari sisi ‘’profil’’ pemilih di negara-negara ini.
Di Jepang, kebanyakan WNI bekerja sebagai tenaga profesional atau terdidik seperti bidang kesehatan, pendidikan dan manufaktur. Kelompok ini bisa diasumsikan mewakili kelas profesional dan pekerja pabrik di dalam negeri. Kondisi yang sama juga terlihat di Korsel.
Sementara di Malaysia, mayoritas WNI mengisi posisi sebagai tenaga kerja kasar di perkebunan, sektor konstruksi dan pembantu rumah tangga. Saya mengasumsikan mereka mewakili kelompok marginal di pedesaan-pedesaan miskin di Jawa, Madura, Sulawesi Selatan, NTT dan NTB yang menjadi kantong asal TKI di Malaysia.
Bila melihat pola-pola hubungan sosial antara TKI dengan keluarganya, TKI dinilai sebagai anggota keluarga yang berhasil. Setidaknya, itulah persepsi dalam keluarga TKI tersebut.
Karena keberhasilannya, TKI tersebut menjadi panutan dalam keluarganya. Berkat kerja keras mereka, keluarga TKI tersebut terangkat dari situasi kemiskinan akut. Jadi, di dalam keluarganya, TKI tersebut menjadi sosok sangat bisa mempengaruhi lingkungan.
Dengan kemenangan telak dalam exit poll di Jepang, Korsel dan Malaysia, dampaknya bisa sangat besar..Peta suara di kantong-kantong asal TKI bisa beralih ke pasangan Prabowo-Hatta.
Pilihan para TKI itu akan mempengaruhi pilihan keluarganya. Besar atau kecilnya, bisa diperdebatkan. Tetapi, seberapa pun kecilnya, pengaruh itu pasti ada dan akan sangat terasa dalam skala nasional.
Ada yang menilai, jumlah suara TKI di LN tidak besar. Anggapan ini tidak salah. Tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Walau secara jumlah tidaklah besar, tetapi sebagai sebuah kecenderungan pilihan, hasil exit poll ini cukup membahayakan Jokowi-JK. Sebab, pola kecenderungan itu bisa jadi mewakili harapan kelompok yang sama di dalam negeri yang bisa berjumlah puluhan juta orang.
Inilah efek yang tidak boleh diremehkan.
Bagi pasangan Prabowo-Hatta, hasil exit poll ini tentu sebuah modal yang baik. Pasangan yang selama ini dicitrakan hanya unggul di kelas menengah, ternyata juga mengakar di level akar rumput.
Dengan kata lain, exit poll di Malaysia, Jepang dan Korsel itu memperlihatkan sebuah fakta baru bahwa pasangan Prabowo-Hatta kuat di semua kelas sosial ekonomi masyarakat. Kuat di desa dan kota. Kuat di daerah miskin maupun kaya. Kuat di kalangan buruh maupun profesional.