Saya baru dalam perjalanan pulang dari Bank Indonesia ketika pesan pendek itu masuk. ''Perusahaan kami tahun ini akan berulang tahun ke-6. Kami ingin menerbitkan buku. Kami ingin menunjuk Jagaters untuk mengerjakannya?'' kata Pak Amir, pengirim pesan.
Buku yang dimaksud Pak Amir dikategorikan sebagai buku industri. Buku ini direncanakan untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di mata pelanggannya. Sebagai implementasi atas konsep komunikasi pemasaran yang dibangunnya.
Pak Amir merasa perlu menerbitkan buku yang menggambarkan perjalanan enam tahun perusahannya juga karena sebagai ungkapan rasa syukur. ''Perusahaan kami sebenarnya berangkat dari kecil. Alhamdulillah, bisa tumbuh dengan sehat,'' paparnya.
Buku yang akan diberi judul ''Di Atas Langit Ada Langit'' itu ditargetkan selesai cetak pada bulan Desember 2019. Paling tidak sepekan sebelum ulang tahun perusahaannya.
Buku industri merupakan salah satu jenis karya jurnalistik yang tengah berkembang. Jasa penerbitan buku industri memiliki peluang yang semakin baik, seiring dengan meningkatnya pemahaman tentang pentingnya branding dan komunikasi korporat.
Dua permintaan penerbitan buku hari ini menginspirasi saya untuk mempercepat pembuatan model jasa pelayanan penulisan buku. Rasanya saya ingin segera punya aplikasi digital yang bisa digunakan semua konsultan buku untuk melayani customer. Nah, konsultan penulisan buku adalah para wartawan yang telah mengikuti pelatihan online melalui Warweb Wiramice.
Itulah shifting. Situasi yang suka atau tidak suka harus dihadapi dalam era revolusi industry 4.0. (jto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
