Mohon tunggu...
kompas siana
kompas siana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jangan Mau Ditunggangi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Afzal : Mahasiswa jangan Mau Ditunggangi

8 Desember 2012   19:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:58 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1354996439987392795

Banda Aceh. Sebagai negara merdeka, Negara kita telah menetapkan Ideologi bangsa ini, secara demokrasi. Namun dalam pelaksanaannya, sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Karena itu, mahasiswa harus bergerak mengawal demokrasi yang mulai salah kaprah ini. Afzal yang juga mantan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah meyayangkan, Mahasiswa sering dimanfaatkan orang-orang pintar di negeri ini untuk kepentingan mereka atau dengan kata lain kepentingan partai politik.”Sudah seharusnya mahasiswa mengambil langkah memperjuangkan nasib masyarakat tanpa ada kepentingan di belakangnya,” Afzal  mengatakan, demokrasi sebaiknya dikembalikan seperti hakikatnya, seperti demokrasi di dalam masjid. ”Di saat imamnya salah dalam shalat, makmum tidak perlu memaki bahkan mendemo imam, tetapi cukup mengucapkan Subhanallah. Begitu juga imamnya, ketika melakukan kesalahan seperti kentut, sang imam mestinya mundur teratur dan digantikan makmumnya,” Ujarnya melalui Press Realease Jika semuanya saling menyalahkan dan tidak mau mengakui kesalahan serta kebenaran, demokrasi yang dimimpikan tidak akan terwujud. Harapnya, Mahasiswa harus menjadi agent control dalam perjalanan Demokrasi. Jika mahasiswa sudah diboncengi kepentingan lainnya, tindakannya hanya kuda yang di tungganginya. “Sering dimanfaatkan seseorang atau sekelompok golongan untuk kepentingan mereka semata,” tambah Afzal. Press Release Editor : Cut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun