Banda Aceh. Sebagai negara merdeka, Negara kita telah menetapkan Ideologi bangsa ini, secara demokrasi. Namun dalam pelaksanaannya, sering dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Karena itu, mahasiswa harus bergerak mengawal demokrasi yang mulai salah kaprah ini. Afzal yang juga mantan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah meyayangkan, Mahasiswa sering dimanfaatkan orang-orang pintar di negeri ini untuk kepentingan mereka atau dengan kata lain kepentingan partai politik.”Sudah seharusnya mahasiswa mengambil langkah memperjuangkan nasib masyarakat tanpa ada kepentingan di belakangnya,” Afzal mengatakan, demokrasi sebaiknya dikembalikan seperti hakikatnya, seperti demokrasi di dalam masjid. ”Di saat imamnya salah dalam shalat, makmum tidak perlu memaki bahkan mendemo imam, tetapi cukup mengucapkan Subhanallah. Begitu juga imamnya, ketika melakukan kesalahan seperti kentut, sang imam mestinya mundur teratur dan digantikan makmumnya,” Ujarnya melalui Press Realease Jika semuanya saling menyalahkan dan tidak mau mengakui kesalahan serta kebenaran, demokrasi yang dimimpikan tidak akan terwujud. Harapnya, Mahasiswa harus menjadi agent control dalam perjalanan Demokrasi. Jika mahasiswa sudah diboncengi kepentingan lainnya, tindakannya hanya kuda yang di tungganginya. “Sering dimanfaatkan seseorang atau sekelompok golongan untuk kepentingan mereka semata,” tambah Afzal. Press Release Editor : Cut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H