Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penyuluh Perikanan Pangkep Kawal Percontohan Budidaya Ikan Mina Padi

21 Juni 2015   22:06 Diperbarui: 6 Juli 2015   03:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) Provinsi Sulawesi selatan tidak hanya dikenal sebagai daerah produsen beragam hasil tambang tetapi juga dengan hasil perikanan air payau dan hasil tangkapan di laut. Kini, kabupaten Pangkep siap-siap terkenal dengan produksi ikan air tawar dari mina padi.
Saat ini penyuluh perikanan di Pangkep sedang mengawal kegiatan percontohan budidaya ikan bersama padi (Mina Padi). Kegiatan tersebut berlangsung di wilayah Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) kecamatan Minasa Te’ne. Demplot mina padi yang dikawal oleh para penyuluh didanai oleh kegiatan Dekon Pusluh KP 2015 melalui Bakorluh Provinsi Sulawesi selatan. Dipilihnya kabupaten Pangkep sebagai lokasi percontohan mina padi tentu melalui beberapa tahap seleksi. Karena beberapa bulan lalu tim Bakorluh Sulsel yang dipimpin oleh kepala Set.Bakorluh Sulsel Ir. Firdaus Hasan melakukan survey calon lokasi demplot ke beberapa kabupaten namun pada akhirnya pilihan jatuh di kabupaten Pangkep.
Koordinator Penyuluh perikanan Sulawesi selatan Rachmady Azis, A,Pi, M.Si ketika melakukan survey di kabupaten Pinrang mengatakan, calon demplot mina padi diprioritaskan lahan milik Balai Penyuluhan yang ada di kecamatan. Hal ini bertujuan agar fungsi BP3K sebagai penyebar informasi inovasi teknologi juga sebagai tempat diskusi oleh para penyuluh.
Dengan berbagai pertimbangan maka demplot mina padi dilaksanakan di BP3K Minasa Te’ne kabupaten Pangkep. Selain karena lahannya ada di sekitar BP3K, pertimbangan lainnya adalah potensi pengembangan mina padi di Pangkep yang cukup prospektif. Menurut data yang ada kabupaten Pangkep memiliki lahan persawahan seluas 16.034 ha, terdiri dari sawah berpengairan tekhnis 6.025 ha, setengah tekhnis 1.048 ha, Irigasi sederhana/desa 377 ha, dan pengairan non PU sebanyak 1.957 ha.
Koordinator Penyuluh Perikanan kabupaten Pangkep, Marwah Nompo, S.Pi, M.Si melaporkan, dengan potensi sawah irigasi yang ada maka memungkinkan pengembangan budidaya ikan bersama padi di sawah. Mina padi kata Marwah Nompo adalah suatu usaha memelihara ikan di sawah bersama-sama dengan tananam padi. Sehingga mina padi merupakan usaha intensifikasi pertanian, karena pada petak sawah yang sama yaitu usaha tani pada satu tempat dapat ditingkatkan hasilnya berupa padi dan ikan sekaligus.
Dijelaskan Marwah Nompo, kegiatan demplot mina padi di lahan BP3K Minasa Te’ne seluas 0,35 hektare. Dari luasan lahan tersebut dibuat parit keliling dengan ukuran lebar 2 meter dan tinggi air 0,70 meter sehingga penyuluh setempat menyebutnya mina padi kolam dalam. Pada Minggu, 21 Juni 2015 telah ditebar benih ikan nila ukuran 5-8 cm sebanyak 2.500 ekor oleh Kepala Set.Bakorluh Sulsel. Pada saat tebar, tanaman padi varietas Membramo yang telah tumbuh di pelataran sawah sudah berumur kurang lebih 30 hari sesudah tanam. Dengan adanya kegiatan percontohan ini maka diharapkan dapat memberi motivasi kepada pelaku utama untuk meningkatkan pendapatannya.

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun