Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Istriku Bekerja dari Bangun Tidur hingga Tidur Lagi

3 Februari 2019   13:04 Diperbarui: 4 Februari 2019   11:41 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama tim pemateri dengan peserta pelatihan Oxfam|Dokumentasi pribadi

Ibu rumah tangga memiliki banyak waktu bekerja dibanding dengan suami. Dalam waktu 24 jam atau sehari semalam, ternyata ibu rumah tangga memiliki jam bekerja sekitar 15-18 jam. Pekerjaan mengurus rumah tangga sejak bangun tidur hingga tidur lagi sebagian besar merupakan pekerjaan yang tak terbayarkan.

Hal tersebut terungkap dalam pelatihan Gender Transformative and Responsible Agribusiness Investments in South East Asia (Graisea) yang bertemakan pemberdayaan ekonomi perempuan. Pelatihan diselenggarakan oleh Oxfam Indonesia didukung Kementerian Sosial RI, Pemkab Pinrang, Atina, Sida, Koin berlangsung selama sepekan diikuti oleh sekitar  30 orang peserta calon fasilitator dengan narasumber dari Oxfam masing-masing Jo Villanueva, Oskar Haq dan Abdul Syukur Sialana.   

Aktivitas Perempuan dalam Pelatihan|Dokumentasi pribadi
Aktivitas Perempuan dalam Pelatihan|Dokumentasi pribadi
Mengawali kegiatan pelatihan, Abdul Syukur menjelaskan kegiatan Graisea didanai oleh pemerintah Swedia kerjasama lembaga internasional (Sida). Di Indonesia kegiatan baru pertama kali di Jampue kelurahan Lanrisang kecamatan Lanrisang, kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan. Dikatakan Abdul, yang ingin dicapai pada kegiatan Graisea di Lanrisang antara lain pemberdayaan ekonomi perempuan terutama isteri dari petani tambak.

Menurut Abdul, rumah tangga petani tambak menjadi sasaran utama kegiatan agar dapat tumbuh dan meningkat produsinya. "Keterlibatan perempuan dalam usaha suaminya bukan berarti ikut turun langsung di tambak akan tetapi paling tidak dapat memberi motivasi suami dalam bekerja," kata Abdul, kemarin di Pinrang.

Lebih jauh Abdul menjelaskan, kegiatan Graisea di Indonesia untuk memperkuat   partisifasi perempuan dalam mendukung usahatani keluarga termasuk dalam pengambilan keputusan dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga. Kegiatan Graisea di Lanrisang akan berlangsung selama lebih kurang tiga  tahun dengan sasaran sekitar 600 rumah tangga petani tambak.

Perempuan Berdiskusi|Dokumentasi pribadi
Perempuan Berdiskusi|Dokumentasi pribadi
Keberhasilan pemberdayaan ekonomi perempuan dan penyeteraan ekokomi gender di kawasan ASEAN memang tidak mudah diwujudkan . Menurut Oskar Haq, adanya perbedaan iklim dan budaya menjadi tantangan untuk mencapai tujuan. 

Dikatakan Oskar, sudah banyak perusahaan melibatkan tenaga perempuan sebagai karyawannya. Ia mencontohkan PT Atina yang ada di Sidoarjo Jawa timur dan di Pinrang, Sulawesi selatan sebagian besar tenaga perempuan dipekerjakan sebagai karyawan. Keberadaan PT Atina dalam menembangkan bisnis eksportir udang tidak semata mengejar keuntungan akan tetapi yang lebih penting bermanfaat bagi masyarakat sekitar.  

Belajar mengambil keputusan|Dokumentasi pribadi
Belajar mengambil keputusan|Dokumentasi pribadi
Kegiatan pelatihan bagi 30 fasilitator turun langsung lapangan dengan terbagi empat kelompok. Setiap kelompok bertemu dengan sekitar 10 orang pastisipan perempuan, laki-laki dan gabungan perempuan laki-laki. 

Dalam pertemuan dipraktekkan cara menggali informasi dari partisipan tentang manajemen waktu dalam rumah tangga selama 24 jam.Lalu peserta juga diminta pendapat tentang siapa yang paling dipeduli dalam lingkungan rumah tangga dan lingkungan masyarakatnya. Selain itu peserta perempuan dan laki-laki secara berkelompok ditugaskan untuk menulis di selembar kertas tentang pria atau wanita yang baik bagi lawan jenisnya.

Bersama Mr. Oskar Haq dan Mrs. Jo |Dokumentasi pribadi
Bersama Mr. Oskar Haq dan Mrs. Jo |Dokumentasi pribadi
Yang paling menarik ketika masing-masing partisipan diminta menguraikan pekerjaannya dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi.  Ternyata perempuan memilik banyak bekerja terutama pekerjaan yang tidak terbayar seperti mulai menyiapkan makanan, merawat anak hingga membagi makanan ke tetangga. 

Berbeda dengan pria, selain merupakan kewajiban mencari nafkah. Pria ternyata banyak melakukan pekerjaan yang tidak bernilai seperti duduk di depan TV sambil ngopi dan merokok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun