Penyuluh perikanan yangmemiliki wilayah kerja di desa dan kecamatan mempunyai peluang untuk bertemu dan bertatap muka secara langsung dengan pelaku utama dan pelaku usaha perikanan setiap hari. Sehingga penyuluh perikanan sebagai enumerator pinsar udang dapat dengan mudah untuk mengorek data informasi dari pelaku utama dibanding dengan petugas pengumpul data dari kelembagaan lain yang tidak berdomisili di desa atau kecamatan. Namun seorang penyuluh perikakan perlu memiliki kemampuan dan keterampilan untuk berkomunikasi dengan masyarakat di sekitarnya agar mampu menjadi penyalur informasi dan kumunikasi yang valid dan akurat.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Ir. Rina, M.Si ketika hadir sebagai pemateri dalam Sosialisasi Aplikasi dan Pelatihan Enumerator Website Pusat Informasi Pasar (PINSAR) udang yang dihadiri 30 orang peserta dari penyuluh perikanan, pembudidaya dan assosiasi pengolah udang di Hotel Horison Bogor, 3 April 2014.
Dikatakan Kapusluh KP, penyuluh perikanan yang terpilih sebagai petugas enumerator Pinsar udang memiliki peran yang cukup strategis karena disamping mampu berkomunikasi dengan pelaku utama untuk memperoleh data produksi dan harga udang di tingkat lapangan juga sebagai bagian dari tugas dan fungsi dalam rangka meningkatkan kinerja dan pencapaian nilai kredit poin untuk kenaikan pangkat.
Sosialisasi untuk petugas Pinsar udang yang diselenggarakan oleh Direktorat Pemasaran Luar Negeri, Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP dibuka oleh Dir.Pemasaran Luar Negeri, Ir. Artati Widarti, MA. Dalam sambutannya Dir.P2HP memberi apresiasi kepada penyuluh perikanan yang terpilih sebagai enumerator Pinsar udang. Menurutnya, penyuluh perikanan memiliki posisi yang cukupstrategis untuk mensukseskan program KKP di lapangan karena penyuluh sebagai agen pembaharuan di daerah. Dilibatkannya penyuluh sebagai enumerator pinsar udang kata Artati ingin mencontoh pengalaman sukses Bimas swasembada padi di masa lalu karena keterlibatan penyuluh. Ia juga mencohkan keberhasilan India dan Vietnam meningkatkan nilai ekspor udang karena salah satu penyebabnya melibatkan para penyuluh perikanan di setiap semua lini program pemerintah pusat di daerah. Keterlibantan penyuluh perikanan bukan hanya pada kegiatan on- farm tetapi juga di kegiatan off- farmnya.
Ketua panitia penyelenggara yang juga Kasubdit Analisis dan Informasi Pasar Luar Negeri, Machmud, SP, M.Si mengatakan terbentuknya Pinsar udang berawal dari penandatanganan bersama nota kesepatan oleh Shirmp Club Indonesia (SCI), Assosiasi Pengusaha Pengolah dan Pemasar Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Komisi Udang Indonesia (KUI) dan Dit.P2HP KKP. Tujuan pembentukan Pinsar udang antara lain dapat menyediakan informasi pasar yang terpercaya untuk petambak dan Unit Pengolah Ikan (UPI), menyediakan informasi pasar perudangan internasional terkini dan membuat system informasi yang dapat diakses oleh stakeholder perudangan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H