Risikonya pasca hubungan yang tidak memuaskan dapat memicu kekerasan dan kematian. Karena menurut Mang Edi perselingkuhan yang tidak memuaskan perempuan yang berselingkuh, justru perempuan itu yang rugi. Sudah melakukan pengkhianatan, kepuasan pun tidak ia capai.
Dalam hal ini justru memantik rasa penasaran dokter Posma, apakah sebegitu perlunya perempuan merasa terpuaskan?Â
Hemmm... Memancing penasaran kita juga kan? He .. He..
Status Romantis dan Profesionalisme
Rasa cinta itu sebuah anugerah, tetapi ada batasan yang menghalangi. Termasuk etika profesi.
Salah satu kode etik profesi psikolog menyatakan bahwa tidak boleh ada relasi romantis antara psikolog dan klien, musti menunggu 5 tahun perujukan. Hal ini termaktub dalam buku pedoman kode etik psikolog.
Kalau ada yang sudah nonton It's Okay if It's not Love atau Kill Me, Heal Me. Film-film ini berkisah tentang hubungan antara psikiater dan pasien gangguan jiwa. Pada  endingnya mengambang, mereka tidak bersatu dalam hubungan romantis. Alasan utamanya karena hal ini terkait kode etik. Jika ending dijadikan bersama, akan banyak protes dari praktisi ilmu kejiwaan.
Kalian umur berapa tahu tentang hal ini? He.. He...
Jadi, yang geregetan dengan ending film ini dan penasaran mengapa ending dibuat demikian sudah bisa tidur nyenyak.
Kompasianer tengah menjalani status yang mana. Kompal mendoakan kompasianer budiman dalam kisah romantis yang membahagiakan dan mencerahkan.
Perlu dipertimbangkan saran Mang Edi "Hindari perselingkuhan, jika sudah tidak cocok. Lebih baik berpisah baik-baik".
Jangan lupa untuk follow akun kompal di Kompasiana, juga follow IG-nya @kompasianerpalembang, buat ikutin keseruan kompal.
Ikuti terus kelakar kompal, kira-kira bahasan selanjutnya apa ya?.