Perkembangan media sosial yang semakin pesat tidak hanya terjadi pada negara-negara maju saja, di negara berkembang seperti tanah air kita Indonesia, banyak pengguna sosial media dan perkembangan yang pesat bisa menjadi pengganti media massa atau konvensional dalam menyebarkan berita atau informasi.Â
Menurut laporan "Digital Around The World 2019", yang dirilis Kompas Tekno terungkap bahwa dari total 268,2 juta penduduk di Indonesia, sebanyak 150 juta di antaranya telah menggunakan media sosial. Dengan demikian, angka penetrasinya sekitar 56 persen, dengan waktu rata-rata yang dihabiskan untuk bersosial media selama 3 jam 26 menit.
Namun di balik itu semua, dampak negatif dari penggunaan sosial media pun berkembang jika tidak berhati-hati dalam penggunaanya, mulai dari keamanan data pribadi hingga dapat berurusan dengan hukum pidana jika berkaitan dengan pelanggaran UU ITE.
Perkembangan sosial media bukan hanya membuat penggunanya eksis dalam bentuk tulisan singkat , namun makin berkembang konten menarik dalam bentuk foto, grafis serta video.Â
Salah satu sosial media yang dapat dipergunakan adalah blogging, bahkan saat ini tidak sedikit orang-orang yang memang berprofesi khusus dalam dunia blogging atau menjadikan blog sebagai portofolio pribadi.
Melihat perkembangan penggunaan medsos yang semakin pesat dengan berbagai eksesnya, Kompasianer Palembang, dengan tagline "Wadah Silaturahim, Sharing & Connecting Kompasianer Palembang menyuarakan Sumatera Selatan", merupakan wadah kompasianer yang tinggal, pernah tinggal, keturunan atau pun mencintai Palembang yang terdiri dari berbagai profesi yang memiliki hobi yang sama, menyalurkan semangat positif mereka dalam bentuk tulisan di Kompasiana mengajak mahasiswa Universitas IBA untuk Diskusi Positif Bermedia Sosial pada hari Sabtu, 16 Maret 2019 bertempat di Aula Lantai 2 Universitas IBA, pukul 13.00-16.00 WIB.
Jika sebelumnya, Kompal memantik semangat literasi ditujukan kepada anak-anak usia pendidikan dasar melalui kegiatan bertajuk "Kelililing Dunia Melalui Kartu Pos", yang dapat dibaca pada woro-woronya Kompal pada tulisan Fainun, Yayan, Davie, maka di bulan Maret ini sasaran diperluas pada pemahaman literasi digital kepada mahasiswa dan umum dalam pemahaman positif bermedia sosial.
Bahkan animo calon peserta yang meminta kuota ditambah cukup merepotkan panitia registrasi, meski keputusan telah bulat bahwa registrasi ditutup dan tidak menambah kuota peserta.