Kompasianer Palembang yang baru berdiri dua tahun lebih, bulan April nanti Kompal baru menginjak usia 3 tahun, masih balita unyu-unyu yang menggemaskan.
Sebagai sebuah komunitas yang dibuat karena seminat, punya akun kompasiana, dan mencintai Palembang  serta Sumsel tidak peduli dari mana asalnya dan apa alasan ia mencintai Palembang dan Sumsel. Memiliki latar belakang berbeda, sudah pasti mempengaruhi pola pikir juga. Tetapi hal itulah yang memperkaya kompal dengan beraneka kebhinekaannya. Masih kurang satu, yakni belum ada anggota Kompal yang beragama Hindu. Jika ada, sudah cukup lengkap.
Banyak cerita di tahun 2018 yang dibuat oleh Kompal, tetapi memang adminnya mau kena jitak, selalu lupa update kegiatan, biar dikira sibuk gitu loh.
Gara-gara Kompasiana buat kaleidoskop 2018, Â kompal yang adek imut yang cindo serta menawan ini tidak mau ketinggalan cerita dong.
Awal 2018 dimulai dengan kabar gembira kemenangan salah satu anggota kompal, Deddy Huang yang memenangkan hadiah jalan-jalan ke Macao. Karena kami merasa sebagai keluarga besar, kami merasa sangat gembira dengan kemenangannya. Toh ia dapat dipastikan akan membawa oleh-oleh berupa cerita dan jejak digital positif melalui tulisan-tulisannya. Plus kami bisa jalan-jalan via IGS. Itu paling hemat biaya dan gak capek. Sebagimana kami menikmati jalan-jalan keliling Eropanya Yayan atau Feri Nigam.
Seperti tahun sebelumnya, ada acara makan awal tahun, ceritanya sih sambil menyusun agenda tahunan gitu, rencana dululah soal ekskusinya itu tergantung amunisi dan endurance.Â
Di bulan februari masih hot dengan rencana, sehingga ekskusi bareng Playdate Palembang danForum Lingkar Pena (FLP) Palembang menyelenggarakan pengenalan dunia literasi dengan anak-anak. Â Euforia dengan tempat makan baru kekinian di Palembang, kompal serbu lorong basah culinary night, dan di tahun baru sincia kita sanjo tuh ke rumah Deddy Huang.
Di bulan maret kita kedatangan tamu istimewa loh, salah satu kompasianer senior Kang Maman yang berbagi cerita mengenai dunia literasinya,Â
Mei karena 10 anggota Kompal terpilih untuk mengikuti kegiatan on loc kompasiana visit pabrik kertas terbesar di Asia tenggara, APP Sinar Mas di Sungai Baung, Ogan Komering Ilir. Juga mencoba venue bowling yang dipersiapkan untuk Asian Games 2018. Bagaimana keseruan mereka dapat diikuti dalam tulisan-tulisan mereka: https://www.kompasiana.com/tag/visitappsinarmas
Di bulan kompasiana menyelenggarakan THR (Tebar Hadiah Ramadan), 3 orang dari kami Bikcik Ika, Yayan dan Deddy berkomitmen untuk menulis secara konsisten dengan tema yang telah ditentukan. Meski kami tahu bahwa kami dapat menulis terlebih dahulu, entah mengapa kami memilih untuk menulis di hari yang sama. Ada tantangan tersendiri buat kami. Meski kadang obrolan setiap hari malah untuk saling menyemangati, atau omelan karena tidak ada ide tulisan.
 Tetapi pengalaman berharga tersendiri buat kami, terlebih Yayan meskipun tidak menjadi pemenang utama,ia tetap menjadi juara. Sebuah pengalaman juga ketika tulisan Deddy menjadi tren bahkan di kaleidoskop menjadi salah satu dari 18 artikel kompasiana paling banyak dinilai ditahun 2018. Stt.... Ada cerita seru dibaliknya pembuatan cerita ini bahkan sampai ke komentar-komentarnya. Karena memang cerita di balik cerita itu merupakan sebuah pengalaman luar biasa, dan itu semua dibagi kepada  anggota kompal. ha ha bagian dari ghibah bareng.