Hai gaes dan All Kompasianer yang keceh badai, ciamik cantik dan ganteng bedengkang. Hampir sebulan sejak penulisan even Agustus, KOMPAl datang lagi. Jika Even Agustus akan dibukukan dengan penambahan beberapa tulisan lagi oleh para anggota Kompal, maka even September kita nyantai nih. Even sederhana yaitu minggu nulis bareng tentang Tenun, Batik dan Songket Palembang. Chekidot ya..
Sebagaimana yang kita tau, Palembang itu gak melulu terkenal soal Pempek. Palembang punya beberapa andalan/maskot lain yang sesungguhnya adalah warisan budaya para leluhur sejak zaman Kerajaan Sriwijaya.
Jika gadis Palembang terkenal rata-rata cantik (kecuali saya?, siapakah saya?), maka kecantikannya akan semakin nyata ketika dipadukan dengan warisan etnik kain Palembang, Kami bangga punya tenun Palembang seperti kain blongsong, Kain Tajung, Kain Prada, Kain Jumputan, Kain Pelangi. Kami juga bangga dengan Batik Palembang yang banyak pengrajinnya dan tokonya ada di kawasan sekitar Pasar Kito (Pasar 16 Ilir Baru, samping Ramayana). Â Tentu saja, bangga pula dengan Songket Palembang dengan sejarah serta corak dan motif yang memiliki makna tertentu.Â
Songket Palembang, selain pempek, Â mendapat Surat Hak Paten dari Kementerian Hukum dan HAM tanggal 1 Agustus 2016. Hak paten songket kini resmi dimiliki Palembang. Ada 71motif songket, 10 motif tenun tajung, 14 motif tenun blongsong, 4 motif tenun jumputan, dan batik Palembang. Maka marilah tebarkan kekayaaan warisan budaya ini dengan sering membelinya, sering memakainya, paling tidak sering menyebarkan infonya alias sering mempromosikannya.
Ayuk para anggota KOMPAl dan seluruh Kompasianer, mari nulis bareng tentang tenun. batik dan songket Palembang sejak tulisan admin diturunkan sampai dengan 30 September 2016. Syaratnya, ya mengikuti term & condition penulisan di Kompasiana. No SARA, no kekerasan dan rasis, dan lain-lain. Bisa tentang sejarahnya, bisa tentang promosi tokonya, bisa tentang jenis-jenis kainnya.
Bisa berbentuk arikel biasa, reportase, atau mau dibuat fiksi seperti kesukaan pak Dues, hehe. Jangan lupa tampilkan Logo KOMPAL, tag Kompal, dan melampirkan tulisan admin ini sebagai tulisan yang direspon. Hadiahnya... Doa tulus supaya sehat selalu, rezeki makin lancar, makin keceh jadi blogger dan Kompasianer, dan hidup yang barokah 😊
Salam Kain Palembang. Salam Pempek. Salam Kompak Selalu. Â Salam KOMPAL. Salam Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H