Ancaman penutupan itu juga dilakukan lantaran facebook acap kali digunakan sebagai media penyebar hoaks dan kebencian. Ya, waktu itu memang lagi sengit dan memanasnya suhu politik dan pilpres di Indonesia.
Menanggapi rencana penutupan facebook waktu itupun sontak memantik reaksi masyarakat yang bermacam-macam. Ada yang bersepakat dan umumnya menolak facebook ditutup. Bahkan banyak yang mencaci dan mencela rencana pemerintah tersebut.
Seperti yang kita ketahui juga bawasannya di Indonesia, facebook tidak hanya digunakan sebagai media komunikator saja, melainkan juga tempat orang berbisnis atau pelaku usaha mempromosikan bisnisnya.
Menurut sebagian pengguna facebook di Indonesia, selama ini facebook sudah membantu penjualan secara online untuk memperlebar market usaha. Terlebih untuk pelaku usaha mikro menengah kebawah yang memanfaatkan facebook untuk mempromosikan produk mereka.
Sekiranya hal tersebut merupakan dukungan dari pemerintah terhadap pelaku usaha. Sehingga niat menutup atau memblokir facebook perlu dikaji ulang.
Hemat saya, memblokir facebook bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika menilik jumlah pengguna facebook di Indonesia yang jumlahnya ratusan juta orang, dengan beraneka ragam orientasi pemanfaatannya.
Tentu ini akan menjadi diskursus tersendiri bagi pemerintah saat ini dibawah kontrol Menkominfo. Adapun bila niat memblokir facebook ini nantinya harus dimatangkan dengan menyiapkan alternatif platform media yang setidaknya menunjang kebutuhan para pengguna di Indonesia.