Mohon tunggu...
de Gegan
de Gegan Mohon Tunggu... Petani - LAbuan Bajo | Petani Rempah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa saja dari kampung. Agar dibaca oleh orang orang kampung lainnya, yang kebetulan berada di kota atau di sebelah lingkaran bumi ini.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

India Sudah Mengangkasa, Kita Masih Ribut Soal Esemka

7 September 2019   20:37 Diperbarui: 7 September 2019   20:36 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan ini India siap untuk melakukan pendarataan bersejarah di bulan untuk pertama kalinya. Dalam misi luar angkasa tanpa awak Chandrayaari-2 kini telah memasuki orbit terakhirnya dan siap untuk melakukan pendarataan dibulan.

Pendaratan yang rencananya dijatuhkan diwilayah kutub selatan bulan, dimana belum ada Negara lain yang mencapainya sejauh ini, telah terlwpas dari pengorbit. Dan para ilmuwan India menyakini kemungkinan keberadaan air diwilayah tersebut.

Misi tersebut terdiri dari tiga bagian, pesawat ruang angkasa yang mengorbit, pendaratan dan penjelajahan yang bernama Pragyan. Selama lima hari kedepan pendaratan akan beringsut menuju permukaan Bulan dan mencoba melakukan pendarataan lembut.

Sementara itu Chandrayaari-2 masih beradda diorbitnya dan akan tetap menjalankan tugas dan akan mengelilingi bulan selama satu tahun. Pesawat ini juga nantinya akan mengambil gambar permukaan bulan, mencari tanda-tanda keberadaan air dan mempelajari atmosfher.

Namun berbeda dengan kita di Indonesia, ketika Negara lain seperti India sudah mengangkasa kita justru malah menyerang dan menyudutkan pemerintah dengan badai nyinyiran. Kita justeru alergi dengan kemajuan-kemajuan yang ada, sampai-sampai lupa memberi apresiasi terhadap Esemka, mobil karya anak bangsa yang mulai bersaing di pasaran.

Saya sendiri begitu sangat bangga, ketika kemarin Presiden Jokowi telah meresmikan Pabrik mobil dalam negeri PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian ini juga mendandai debut terbuka mobil merek Indonesia di pasar otomotif nasional. Hebat sekali buka?!

Memang, mobil Esemka ini merupakan produk buatan lokal dan bukan nasional , dan tidak ada fasilitas apapun dari pemerintah. Tapi harus disadari bahwa, Indonesia mampu memproduksi mobil sendiri dengan merek local. Tentunya pemerintah juga sangat bangga dengan hal ini sebagaimana spirit dan komitmen dari Presiden Jokowi untuk mewujudkannya sedari awal.

Seharusnya dari diresmikannya mobil Esemka tersebut, kita sebagai warga Negara seharusnya berbangga diri dan disambut bahagia atas pencaipaan tersebut. Sebagaimana Esemka ini sebagai rintisan industry produk mobil dalam negeri yang sepenuhnya dihasilkan oleh swasta. Walau 100 porsen kontenya tidak dihasilkan didalam negeri.

Dan perlu diketahui bahwa visi kemandirian dibidang teknologi sudah pasti tidak langsung disulap semuanya buatan didalam negeri, dan abra ka dabra langsung jadi, tentunya ini tidak instan saya piker, melainkan membutuhkan waktu dan ketepatan produktivitas. Sekalipun mesin mobil Esemka diimpor dari luar, bukan berarti mobil tersebut tidak bisa dicap stempel sebagai buatan dalam negeri.

Tentunya dengan hadirnya mobil karya anak bangsa ini di pangsa pasar nantinya membuat iri perusahan dari luar, karena Indonesia adalah pasar yang pontensial bagi pemasaran mereka. Dengan adanya Esemka, tentu membuat mereka kurang nyaman. Dan saya piker dengan modal dukungan kita semua masyarakat Indonesia, kedepan mobil karya anak bangsa yang konon memiliki harga terjangkau ini mampu menggerus dominasi penjualan mobil asing dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun