Ada semacam kutukan yang barusan aku dengar, membuatku sedih karena harus menerimanya. Konon usiaku lebih pendek antara 3 hingga 5 tahun dari separuh populasi di bumi ini.
Dan, itu terjadi karena aku ditakdirkan lahir sebagai lelaki.
Angka Harapan Hidup tahun 2020 di Indonesia, mencatat bahwa penduduk wanita rata-rata mencapai 73.46. Sementara pria hanya 69,59. Begitu pula di belahan bumi lainnya. Di Amerika, wanita hidup 5-10 tahun lebih lama daripada pria.
Mengapa demikian? Ternyata ada alasan logisnya.
Hal ini telah banyak dibahas. Image pria yang macho disebutkan sebagai salah satu penyebabnya. Sebagai contoh, pria adalah pengambil risiko, membuat dirinya kadang harus bertindak 'gegabah'. Mereka juga adalah pencinta tantangan, membuat segala sesuatu yang seharusnya aman menjadi ancaman.
Thus, risiko dan tantangan ini kemudian membuat kaum pria lebih mudah stres, hingga depresi. Lalu, berbagai jenis penyakit hingga ancaman bunuh diri datang mengitari.
Ini belum termasuk gaya hidup tidak sehat, seperti: begadang, merokok, alkohol, hingga malas mengecek kesehatan.
Lalu, apakah hal ini masih berlaku?
Dalam perkembangan dunia dan juga pergerakan emansipasi, peranan wanita menjadi semakin penting. Mereka juga rentan terhadap jenis-jenis pekerjaan yang beresiko. Demikian pula dengan tingkat stres dan depresi, sudah bertaraf sama dengan lawan jenisnya.
Lalu, gaya hidup? Mungkin hanya sebelas dua belas saja. Intinya kaum wanita di masa kini sudah memiliki peran dan status sosial yang hampir menyerupai pria pada zamannya.