Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Keajaiban Hari Ini, Telor Bisa Berdiri

22 Juni 2023   09:33 Diperbarui: 22 Juni 2023   09:45 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada Keajaiban Pada Hari ini, Telor Bisa Berdiri (dokpri kiriman Yasin Thamrin)

Artikel ini aku tulis dengan terburu-buru. Itu karena sebuah gambar baru saja singgah di gawaiku. Dari seorang kawan yang bernama Yasin Thamrin. Ia baru saja melakukan tes ritual masyarakat Tionghoa yang sudah terlaksana ratusan tahun lamanya.

Membuat telur berdiri.

Dan, ia berhasil. Foto aku lampirkan sebagai bukti pada judul tulisan ini.

Hari ini adalah hari besar bagi warga keturunan Tionghoa. Penanggalan imleknya adalah tanggal 5 bulan 5. Masyarakat umum mengetahuinya sebagai Festival makan Bakcang. Juga, Festival Perahu Naga. Sungai-sungai di belahan dunia, ramai riuh dengan para peserta yang memperlombakan perahu naga buatan sendiri.

Begitu pula di Indonesia. Menurut informasi, setidaknya ada empat lokasi yang menggelar Festival Perahu Naga pada tahun ini (2023). Lokasinya adalah; Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Sungai Cisadane, Tangerang; Desa Rebo, Bangka, Bangka Belitung; dan Pantai Pasar Padi, Babel.

Banyak makna filsafat yang terkandung di balik perayaan besar ini. Bakcang dan Perahu Naga sendiri terkait kisah yang sama.

Tentang sosok kepahlawanan seorang bangsawan yang bernama Qu Yuan. Dikisahkan bahwa ia adalah seorang Menteri yang sangat berpengaruh. Ia juga disebutkan sebagai seorang yang welas asih dan memerhatikan rakyat. Sebagai pejabat pemerintah, konon Qu Yuan juga berprestasi menyatukan enam negara di bawah negara Chu.

Hingga suatu hari ia difitnah, diusir dari negeri sendiri. Di pengasingan, Qu Yuan mendengar kabar bahwa negaranya hancur akibat pengkhianatan. Sakit hati, ia membacakan puisi yang berjudul "Li Sao." Artinya adalah "Jatuh dalam Kesukaran."

Setelahnya, sang Menteri mengambil Tindakan nekad. Untuk menunjukkan rasa cintanya kepada negeri, ia menjatuhkan dirinya ke dalam sungai. Rakyat yang mencintainya lalu berbondong-bondong memasukkan makanan berupa beras berisi daging. Hal itu dilakukan sebagai usaha agar tubuh sang Menteri tidak dimakan binatang laut.

Tradisi pun berlanjut. Setiap tanggal 5 bulan ke-5 yang dipercayai sebagai hari mangkatnya Qu Yuan, rakyat beramai-ramai membuat bakcang dan memasukkannya ke sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun