Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Berdansa dengan Kematian #3: Petavatthu (Teaser)

28 Mei 2023   10:45 Diperbarui: 28 Mei 2023   11:00 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
IBerdansa dengan Kematian: Petavatthu (sumber gambar; merdeka.com)

"Sudah kubilang, cukup panggil aku 'Aki' saja. Jangan ada embel-embel Pak di depannya. Kamu tahu kan 'Aki.' Itu panggilan kakek dalam Bahasa Sunda. Ah, kamu memang kepala batu. Makanya kamu cocok menjadi salah satu barang koleksiku."

"A...Ampun Aki."

"Eh salah. Harus lengkap Aki Hensa. Itu panggilanku. Coba ulangi?"

"I...iya Aki Hensa. Maafkan aku...."

"Ah, kamu benar-benar goblok. Kenapa kamu minta maaf. Siapa bilang kamu bersalah. Kamu hanya beruntung saja. Sosok kamu cocok berada di sini. Menjadi pelengkap dari koleksi Petavatthu-ku yang tiada duanya. Satu-satunya di dunia. Koleksi hantu terlengkap yang ada di dunia fana. Hahahaha."

Suara cempreng dari lelaki yang dipanggil Aki Hensa itu terdengar mengerikan. Iya. Ia memang adalah seorang yang mengerikan. Meskipun wajahnya jauh dari kesan menyeramkan. Seorang pria paruh baya, badannya tidak terlalu tinggi, ceking kalau tidak bisa dibilang "tipis." Kulitnya legam, lengkap dengan flek-flek hitam pada wajah, bahu, lengan, dan bagian-bagian tubuh lainnya. Sekilas, ia terlihat mirip seperti orang biasa, sebagaimana warga kota Jakarta lainnya yang membaur dalam kehidupan ibu kota.

Namun, bagi orang yang mengenalnya. Aki Hensa jauh dari status biasa-biasa saja. Nama lengkapnya Hendro Santoso. Lahir di Jakarta sekitar 59 tahun yang lalu. Panggilan Aki disematkan padanya karena memang dalam usianya, sudah sewajarnya ia menjadi seorang kakek. Tapi, pria ini tidak berkeluarga. Tidak pernah berkeluarga. Lebih jauh lagi, tidak pernah memiliki pacar apalagi istri. Ia memilih hidup selibat dengan caranya sendiri.

Cara yang ia adopsi dari berbagai aliran agama dan kepercayaan. Menjadi pemuka agama bagi mereka yang mulai meragu. Tidak lagi percaya bahwa kebaikan adalah berkah dari langit. Untuk itu, Aki Hensa datang dengan sebuah pilihan altenatif. Ia menjadi pemimpin bagi manusia-manusia yang ingin mereguk kepuasaan surgawi yang instan. Ia melakukannya dengan berpihak kepada neraka.

Aki Hensa adalah pemimpin sekte bawah tanah yang termahsyur. Ia memiliki banyak pengikut yang rela melakukan apapun, rela berkorban untuk menjalankan perintahnya. Dan, pengikut itu bukanlah orang-orang bayaran yang hanya menjalankan perintah demi fulus. Mereka adalah para pengikut fanatik yang percaya dengan kesaktian pemimpinnya.

Dan, pada hari itu Aki Hensa sedang gembira. Ia senang karena baru saja mendapatkan salah satu calon penghuni museumnya. Seorang pria yang ia temukan di pinggir jalan. Pengangguran yang sering meresahkan. Sampah masyarakat yang tidak pernah dihiraukan. Pria itu akan menjadi barang koleksi nomor C-13 AT. Sebuah kode yang hanya diketahui oleh si kolektor.

Si korban akan mati mengenaskan. Itu yang akan dilakukan oleh Aki Hensa. Ia akan membunuhnya perlahan melalui mantra kuno yang ia rapalkan bersama kematian. Agar pria yang bernasib naas itu menjadi arwah gentayangan. Menjadi salah satu dari 21 jenis makhluk Petavatthu. Alias makhluk penghuni alam tempat berkumpulnya jiwa yang belum pantas masuk neraka, tetapi sudah ditolak oleh surga. Dan, melalui kesaktian dan kemurahan hatinya, Aki Hensa berhasil membentuk sebuah museum bawah tanah yang menampung ke-21 jenis makhluk gentayangan itu. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun