Ah, apa guna tangisan alam.
Jika mentari masih menampakkan sinarnya yang temaram.
Lebih baik menjadi cadangan,
atas bulan yang bersinar terang.
Ah, apa guna burung berkicau.
Jika hatimu tak kunjung meninjau.
Betapa jiwa ini perih terikat karma belenggu.
Menunggu dirimu memungut banyu, mengejar bayu.
Ah, aku rindu....
**
Sepenggal puisi tentang rindu.
Dikutip dari Novel "Berdansa dengan Kematian." karya Acek Rudy (halaman 49)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!