Tapi, dalam kenyatannya banyak juga yang aman-aman saja. Meskipun demikian kekhwatiran selalu mendahului. Jadi, apakah benar jika pasangan yang usianya terpaut jauh itu tidak sehat?
Dilansir dari kompas.com, dalam riset yang dilakukan oleh Journai of Population Economics, ada keterkaitan antara pernikahan yang dianggap memuaskan dengan perbedaan usia pasangan.
Hasilnya, semakin dekat usia pasangan, semakin puas pernikahan yang dirasakan. Sebaliknya, persentase kepuasan akan cenderung menurun seiring semakin jauh jarak usia pasangan.
Riset yang melibatkan 3.374 partisipan itu juga menetapkan, pasangan dengan beda usia jauh cenderung lebih puas pada saat awal-awal usia pernikahan. Namun, tingkat kepuasan tersebut menurun seiring waktu berjalan.
Senada dengan hal ini, ada juga riset dari Emory University, AS. Disebutkan bahwa tingkat perceraian bergerak linear dengan perbedaan usia. Tentunya riset ini hanya berlaku bagi pasangan yang tidak harmonis.
Catatannya, sebagai berikut:
Hubungan Beda 1 Tahun: 3%
Hubungan Beda 5 Tahun:18%
Hubungan Beda 10 Tahun: 39%
Hubungan Beda 20 Tahun: 95%
Secara umum mudah mengidentifikasikan penyebab ketidakharmonisan dari perkawinan beda usia. Dari siklus kehidupan yang berbeda, pola pikir yang tidak sama, minat yang tidak selaras, aktivitas fisik yang tidak seimbang, hingga masalah kesehatan.
Bagaimana dengan Surya dan Rembulan?
Tahun 2022 ini adalah usia pernikahan mereka yang ke-12. Tidak ada isu miring tentang bahtera rumah tangga keduanya. Malahan mereka tampak semakin akur. Hidup bahagia dengan kehadiran seorang putra semata wayang.
Baiklah, kita mungkin tidak bisa menilai sesuatu yang tampak dari luar saja. Akan tetapi, apa yang tampak dari luar sebenarnya sudah cukup mewakili pendapat orang lain terhadap mereka.