Kendati demikian, Acek yang juga bagian dari generasi BB juga mengakui. Di zaman bapakmu dulu, ada cara untuk menjaga Work Life Balance. Tidak perlu berhenti bekerja, cukup rehat sejenak. Istilahnya adalah BBS.
Nah, inilah QQ versi generasi BB. Kalau capek ya BBS saja. Ngapain sampai harus ngambek. Cukup rehat saja. Lagipula BBS bisa dimana saja. Di kantor, di mobil, atau di tempat sepi.
Menariknya lagi, siapapun bisa diajak untuk BBS. Istri tersayang di rumah, teman kantor, atau si beestie. Sepanjang mereka tidak keberatan, why not?
Durasinya juga tidak perlu lama-lama. Tergantung stamina. Lima menit oke, setengah jam oke. Kalau bisa lebih panjang, beberapa jam juga bagus.
Di zaman Engkong dan Acek dulu, BBS itu sangat populer. Salah satu sebabnya karena belum ada gawai pintar yang bisa mengecek kerja. Jadinya, aktivitas yang satu ini bisa dilakukan tanpa gangguan.
Kalau kebutuhan biologismu membuncah, sisa bilang ke teman di kantor. "Eh, gua pergi visiting dulu, ya. Kalau perlu, tinggal pager aja coyyy..."
Itulah mengapa Engkong bilang jika kaum BB memang lebih tough dari milenial. Selalu ada jalan keluar dari masalah yang mampet. BBS itu hanya salah satu contoh.
Masih ada lagi beberapa, tapi sayangnya pengalaman acek hanya sebatas BBS saja. Mungkin Engkong lebih paham dengan istilah BB lainnya. Seperti mejeng, ngeceng, atau main kelereng.
Tapi, ada yang protes. Bukankah itu kurang gentle? Harus jujur dong. Nah, kurang gentle apa dengan tidak menjawab kalau ditanya. Atau tidak kerja jika tidak disuruh?
BBS adalah solusi yang sehat untuk kembali segar. Itu sudah melalui riset oleh para ahli kesehatan. Rehat sejenak tanpa harus mengambil liburan. Refresh sesaat tanpa harus resign.
Tunggu dulu, acek. Apa sih BBS itu?