Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

6 Modus Operandi Pengutil, Pemilik Toko Harus Lebih Mawas

20 Agustus 2022   05:45 Diperbarui: 20 Agustus 2022   08:35 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknik seperti ini masih sering terlihat di televisi. Khususnya bagi toko yang menjual barang kecil tapi mahal, seperti hape atau barang elektronik lainnya.

Retur Barang

Beberapa toko memberlakukan syarat tidak bisa meretur barang yang sudah dibeli. Tapi, sebagian lagi lebih mengutamakan pelayanan pelanggan. Di sini letak masalahnya. Ada saja ulah dari pelanggan yang tidak jujur.

Pernah suatu hari saya berada di meja kasir. Lalu seorang encim-encim Tionghoa berpakaian lusuh masuk ke toko. Dengan muka iba, ia memohon agar barang yang sudah ia beli bisa ditukar.

Masalahnya, barang tersebut sudah terbuka. Ketika kutanyakan kepadanya tentang alasannya. Dia berkata jika rasanya masam. Padahal seharusnya sari kelapa (nata de coco) rasanya manis. Jadinya ia tidak bisa membuat pudding jualannya.

Berlandaskan rasa iba, saya pun mengizinkannya menukar barang. Si ibu lusuh berjalan menuju rak display dengan tampang sumrigah. Ia lalu kembali ke hadapanku. Langkah selanjutnya, ia menyobek bungkus nata de coco itu dengan gunting yang entah darimana.

"Masih asem, Koh!" ujarnya.

Saat itu saya baru sadar jika jenis yang ia ambil ternyata rasanya asam, bukan manis sebagaimana merek lainnya. Bungkus ketiga kini berada di hadapanku. Saya baru sadar saat ia ingin membukanya lagi.

Pada momen tersebut baru tanduk ini muncul. "Jangan dibuka, memang semua rasanya begitu!" teriakku. Si ibu lusuh itupun pergi dengan tampang misuh-misuh. Sampai hari ini, peristiwa tersebut masih menjadi misteri, entah apa yang ada dalam benak pikiran si encim itu.

Dan masih ada kisah selanjutnya. Seorang bapak masuk ke dalam toko. Menenteng sebungkus saos mayonaise. Ia meminta kasir toko untuk diretur. Malang baginya, merek tersebut tidak pernah dijual di toko. Jelas permintaannya ditolak.

Setelah itu, Widya manajerku berkata kepadaku, "mungkin sudah saatnya kita mengubah aturan retur, seperti toko sebelah."

"Tidak," ujarku yang masih punya prinsip.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun