Cara yang asyik yang kami maksud adalah literasi. Bukankah demikian? Sementara cara yang unik adalah menyebar kebaikan yang berefek pada kebahagiaan. Tanpa melihat perbedaan, tanpa melihat sekat, tanpa melihat SARA.
Blog competition pertama ini sebenarnya adalah jembatan bagi kami untuk mengajak para Kompasianer untuk berbagi kebahagiaan. Seperti apa yang saya sampaikan kepada Mba Siska Artati, Mba Ika Ayra, Mba Sri Rohmatiah, dan Mba-mba lainnya di grup perpesanan.
Kebaikan itu bisa dimulai dari mana saja dan kapan saja. Dari hal kecil, laksana mengumpulkan embun yang kemudian terbentuk menjadi sebuah danau yang indah.
Kenapa tidak dari sekarang?
Oleh alasan itulah Toni Yoyo telah berjibaku menghubungi sponsor untuk acara ini; Maybank Finance. Dan proporsalnya mendapat tanggapan yang baik. Berjuta-juta rupiah dikucurkan demi lomba menulis tentang kebajikan ini.
Nah, setelah tahu semangatnya. Mari kita mulai dari beberapa ide yang mungkin bisa membantu kamu, kamu, dan kamu untuk berpartisipasi dalam lomba ini.
Apa yang bisa ditulis?
Tentang kebaikan, kebaikan, dan kebaikan. Bisa pengalaman pribadi sebagaimana Mba Ari Budiyanti menulis pengalamannya sebagai guru. Bisa opini seperti berkomentar tentang kebaikan yang dilakukan oleh tokoh inspiratif. Bisa pula kisah inspiratif yang kamu dengar, lihat, atau alami sendiri.
Mba Fatmi Sunarya bertanya kepadaku, "Acek apakah bisa cerpen?" Saya pun menjawab, "sikat choiiiiii...." Sepanjang untuk kebaikan, kenapa tidak.
Siapa saja yang bisa jadi peserta?
Yang penting punya akun di Kompasiana. Artinya member Mettasik yang menulis di akun Mettasik tidak memenuhi syarat lomba, kecuali jika mereka buka akun sendiri.