Acek paling senang melihat perempuan tertawa. Tentu saja, ketawa adalah lambang kegembiraan, membawa aura kebahagiaan.
Namun, banyak yang tidak tahu jika Acek ini adalah seorang ahli riset kambuhan. Jauh di dalam lubuk hati terdalam, Acek sering melakukan perbandingan bentuk bibir atas dengan ukuran "bibir bawah".
"Aih, porno"Â kata Engkong. Tidak, ini namanya sains imajiner. Datanya impiris, tidak perlu pembuktian.
Acek juga tidak bermaksud melakukan body shamming, sebabnya hasil riset tidak dipublikasikan. Disimpan di dalam benak terdalam sebagai koleksi pribadi untuk dipergunakan saat waktunya tiba. Eh...
Tulisan ini juga tidak bermaksud mendiskreditkan kaum perempuan. Sebabnya lelaki sudah pernah dapat gilirannya. Acek pernah menulis tentang teori "Panjang si Otong sama dengan Panjang Jari." Sila klik di sini
Dasar teorinya ada. Tidak hanya bibir, tapi juga mata, hidung, dan tulang pipi yang memang berhubungan dengan bagian Wanita tersebut. Hebatnya lagi, sains tersebut berdasarkan hasil penelitian kaum Taoisme China yang usianya sudah ribuan tahun.
Sejak ribuan tahun pula, para ahli metafisika telah mencocok-cocokkan banyak pasangan yang ingin menikah. Muda-mudi itu harus memiliki "mia" (takdir) yang cocok. Shio pun dijadikan dasar perhitungan astrologi.
Tapi, muda-mudi juga harus tampil serasi. Semisalnya, tinggi badan yang sesuai, atau wajah yang hampir mirip.
Tapi, para suhu Tao punya pendekatan sendiri. Kesesuaian pasangan bukan hanya dari "mia" dan penampilan saja. Urusan ranjang juga perlu. Konon jenis dan ukuran kelamin harus serasi untuk mendapatkan kebahagiaan syurgawi".
Nah, tidak pakai lama lagi...