Bayangkan sekelompok pemuda China. Mereka menguasai jalanan di ibu kota. Balapan liar untuk menunjukkan jati diri. Itu sudah biasa. Aksi akrobat di tengah jalan. Bertukar posisi di atas motor dengan kecepatan tinggi. Itu luar biasa. Konyol!
Mereka dikenal dengan sebutan Pacinko, alias Pasukan China Kota. Daerah operasi mereka memang di sekitaran kota tua, Jakarta. Dari Mangga Besar, Roxy, hingga Pademangan.
Badan mereka penuh tato, rambut gondrong ala Ali Topan, dan mereka adalah jagoan.
Mereka adalah geng motor di zaman bapakmu. Terkenal antara tahun 1970an-1980an. Tindak premanisme, aksi kriminal pun dilakoni. Membawa beceng, merampok toko emas hingga rumah pejabat.
Namun, bukan tanpa alasan. Melihat jurang besar antara si kaya dan miskin, hati mereka tergerak. Pemerintah dianggap tidak becus. Jadilah Pacinko pun menjadi "gerombolan si Pitung."
"Merampok orang kaya, dan kita bagikan kepada orang miskin," ujar Johny Indo, pemimpin besarnya.
**
Johny Indo adalah seorang pesohor. Selain memimpin Pacinko, ia juga adalah model, bintang film, dan selebriti.
Nama aslinya adalah Johannes Hubertus Eijkenboom. Ayahnya adalah seorang eks tentara Belanda, Mathias Eijkenboom, yang kemudian berpihak kepada kaum Republiken. Ibunya adalah wanita Indonesia.
Johny kawin muda pada usia 16 tahun. Ia menikah dengan Stella, pujaan hatinya. Dari perkawinannya, ia memiliki empat anak. Syahdan, Johny harus bekerja keras menghidupi 5 orang.