Minggu pukul delapan. Menyapa gerimis yang membasahi taman. Baru ingat, ternyata ada rasa rindu. Seorang sahabat dalam balutan gamis biru. Ia tak pernah menyapa. Hanya bisikan yang kebetulan lewat terbawa asa.
Hari-hari berjalan seperti biasa. Kadang terhenti hanya "karena" saja. Takada penjelasan. Hanya "karena" saja.
Mungkin juga karena hari ini ada angka. 26 jumlahnya 8.
**
26 munculnya menjelang akhir tahun. Bulan 12 menandakan akhir perjalanan setahun. Semuanya dimulai dari masa lalu. Masih penuh perjuangan. Kata orang, sembilu.
Sejak burung bangau terbang menuntun. Nada indah terus melantun. Membubuhkan tanda tanya pada kata yang pernah terhenti berkarya. Laut dan langit saling berpunggungan. Menertawakan matahari yang kepanasan. Mengejek bulan yang takut kedinginan.
Mungkin juga karena hari ini ada makna. 26 jumlahnya 8.
**
8 menandakan ketidakkekalan. Bulan 12 tidak pernah terpuaskan. Semuanya ada di masa kini. Membutuhkan jawaban dari awan yang senang sepi sendiri. Apakah karena air yang sifatnya basah. Atau panas yang selalu merekah.
Sesungguhnya sepi itu tak pernah ada. Buatan hati yang lahir dari rahim samudra. Sesungguhnya engkau takperlu risau, nestapa dirimu hanyalah bayangan semu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!