Dua langkah belum terlalu senyap. Itu tidak berarti.
**
Satu seharusnya mengendalikan, Ia ada di depan pasukan. Sudah ada 999, siap berjalan menembus angkara murka.
Satu bertanya kepada pasukan. Dimanakah diriku nanti berada"
"Engkau ada di sana, di mana-mana."
Nanti satu selalu berjuang. Ia kehilangan ungkapan. Tiada lagi 999.
Tiga langkah mudah menguap. Dia akan berhenti. Di sini. Hingga Nanti.
999 suara berteriak, "Engkau ada di sana, di mana-mana. TIDAK KE MANA-MANA"
**
#1Desember. Karya ke-999. Tepat 2 tahun berkarya di Kompasiana.
**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!