Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Bercinta dengan Hantu? Spectrophilia Namanya

31 Oktober 2021   10:10 Diperbarui: 31 Oktober 2021   10:16 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ingin Bercinta dengan Hantu? Spectrophilia Namanya (sumber: flaunt.com)

Pemeran film Charlie's Angels ini berkisah bahwa ia pernah disetubuhi hantu pada tahun 1999. Kala itu, ia sedang tidur siang. Tahu-tahu ada mahluk astral yang bercinta dengannya. Rasanya? Nikmat mencapai klimaks.

Dari cerita engkong kita juga tahu jika ada kolor ijo yang suka nyolong perawan. Juga ada genderuwo yang lebih agresif dari para jomlo. Di berbagai belahan dunia, selalu ada hantu yang disebutkan suka menyicip tubuh. Sila digoogle.

Lantas, apakah benar ada?

Ternyata iya. Katrok. Benar ada!

Jangan tanyakan kepada orang semacam Nano. Dengan ribuan alasan ia akan mencurahkan seluruh isi hatinya.

"ini sulit dijelaskan, ada hal yang lebih dalam, tidak perlu percakapan, ini tentang emosi, perasaan, dan koneksi," pengakuan seorang wanita Inggris bernama Amethyst Realm yang mengaku pacaran dengan hantu .Dikutip dari sumber (1).

Penjelasan Medisnya

Spectrophilia namanya. Katanya sih gairah seksual bisa timbul jika bercinta dengan hantu. Bukan hanya imajinasi saja, tapi juga kenyataan. Paling tidak dari yang pernah merasakannya.

Mark Griffith, Ph.D mengungkapkan jika Spectrophilia sendiri masih jadi perdebatan. Apakah hanya imajinasi atau nyata. Tiada bedanya dengan melihat orang yang kerasukan. Ciri fisiknya menyatakan iya, meskipun secara mental belum diketahui.

Lebih lanjut, Mark juga mengatakan jika fenomena bercinta dengan hantu sudah ada sejak zaman dulu. Survei yang dilakukan pun bikin kepala bengong tak karuan.

Mereka yang mengalami bisa menjelaskan secara detail dan konsisten. Tingkat kepercayaan diri mereka bahkan tidak terdeteksi alat pendeteksi kebohongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun