Jangan langsung menuduh, Acek tidak menyumpahi Kompasiana yang berdigahayu ke-13. Memang ada hubungannya, kata cilaka dan 13. Tapi masalah Cilaka 13 ini hanya umpatan yang tidak relevan.
Acek bisa saja berbusa-busa mempromosikan ketidak sialan pada angka 13. Nyatanya banyak angka 13 yang hilang pada lift bangunan. Mengapa? Ada penjelasan ilmiahnya.
Ada fobia yang namanya triskaidekaphobia. Katanya, pengidapnya bisa pingsan jika melihat angka 13. Pemilik bangunan tidak mau ambil resiko, angka 13 pun dilenyapkan.
Pendapat umum menghubungkan angka 13 dengan Friday the 13th. Disebutkan jika ada hari jumat yang bertemu dengan tanggal 13, maka kesialan seseorang akan berlipat ganda.
Saking takutnya manusia-manusia malang dengan mitos ini, sehingga muncullah Paraskevidekatriaphobia, alias ketakutan terhadap hari Jumat tanggal 13.
Fenomena ini sangat berhubungan dengan budaya Eropa dan Amerika. Konon banyak insiden sejarah yang berhubungan dengan kesialan angka 13.
Jumat 13, 1307 disebutkan sebagai hari sial para ksatria Templar. Mereka ditangkap oleh Raja Philippe IV dari Prancis. Namun, ada juga yang berkata jika angka tersebut sengaja dipilih sebagai hari penangkapan para ksatria.
Dalam lingkup gereja, angka 13 juga tidak bagus. Disebutkan bahwa ada 12 murid Yesus Kristus, namun Yudas Iskariot adalah murid ke-13.
Cocoklogi pun terus berlanjut. Adalah peristiwa Apollo-13 yang gagal mendarat di bulan. Cilakanya, kekacauan terjadi pada tanggal 13 April 1970. Untungnya semua awak selamat, tapi publik Amerika sudah terlanjur memfitnah angka 13.
Lantas ketika pesawat ulang-alik Columbia meledak, tidak ada pula angka 13. Tanggalnya 16 Januari 2003.