Orang Makassar bilang, Ini jerawat lale (baca: genit).
Ternyata jerawat dan seks sangat berhubungan. Ini bukan mengada-ada ala Kamasutra. Para remaja punya beribu alasan agar jerawat tidak nempel pada wajah. Bukan hanya kelihatan jelek, tapi juga takut kena cap lale.
Jerawat memang identik dengan masa pubertas. Pada saat nafsu sudah mulai meracau, di sanalah waktu yang tepat bertumbuhnya jerawat.
Secara sains, pada masa pubertas, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon testosteron dan androgen. Hormon dewasa ini punya efek samping. Kelenjar minyak akan tumbuh secara berlebihan. Akibatnya, pori-pori pada kulit tersumbat dan muncullah jerawat.
Berbagai obat dan terapi telah ditawarkan pada mereka yang tidak mau malu-maluin. Ada yang berhasil, ada yang kumat lagi. Padahal jika mau dipikir, genit itu relatif. Jerawat juga bukanlah musuh yang harus ditumpas. Ia adalah bagian dari kenyataan, bahwa diri memang butuh seks.
Faktanya? Ternyata banyak bukti yang bilang jika jerawat akan hilang sendiri jika sudah kawin.
Ini bukan gosip Acek, ada tulisannya dari sumber (4). Seorang wanita bernama Putri (25 tahun). Ia mengaku jerawat di wajahnya perlahan menghilang setelah menikah.
Begitu juga dengan Siska (27 tahun). Konon sewaktu gadis, jerawat memenuhi pipi dan dahi. Berbagai macam cara ia terapkan, Obat dokter pun menjadi kesehariannya. Namun, setelah ia menikah jerawat berkurang dengan sendirinya.
"Kayaknya bener ya, seks bisa bikin lo gak jerawatan lagi," ungkap Siska.
Dikutip dari sumber (2) dan (3), bercinta memiliki beberapa manfaat;