Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Isu Reshuffle Mencuat, Ini (Mungkin) 5 Pos Menteri yang Akan Dirombak

13 Oktober 2021   12:36 Diperbarui: 13 Oktober 2021   19:10 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isu Reshuffle Kabinet, Ini (Mungkin) 5 Pos Menteri yang akan Dirimbak (sumber: id.berta.yahoo.com dan pikiran-rakyat.com)

Pandemi menjadi PR terbesar bagi pemerintah dalam dua tahun terakhir. Budi Gunadi Sadikin baru saja terpilih sebagai MenKes pada akhir 2020 lalu menggantikan Terawan.

Harus diakui bahwa sejauh ini Indonesia cukup baik dalam menangani Covid-19. Tingkat vaksinasi pun melaju kencang hingga mencapai angka 100 juta penduduk.

Sayangnya, berdasarkan data dari sumber (4), pencapaian ini masih jauh dari target. Baru mencapai 27,48% dosis kedua per 10 Oktober 2021. Hal ini membuat mustahil bagi Indonesia untuk mencapai Herd Immunity pada akhir tahun 2021.

Selain vaksinasi, ada pula kasus bocornya data pengguna aplikasi Pedulilindungi. Ini kemudian dibarengi dengan kebocoran sertifikat vaksin Presiden RI. Belum juga selesai, Budi kembali membuat kegaduhan dengan menyatakan sebanyak 3000an orang terindikasi positif berjalan-jalan ke mal.

Menteri Perdagangan atau Menteri Investasi

Kedua Menteri ini pernah kena semprot Jokowi gegara mengadakan perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada PPKM darurat. Namun, Bahlil Lahadalia mengaku jika apa yang ia lakukan atas perintah Jokowi. Tujuannya untuk bertemu perwakilan Bank Dunia terkait investasi di Indonesia. Turut dalam rombongan adalah M. Lutfi selaku Menteri Perdagangan.

Kedua Menteri ini juga termasuk yang baru saja menjabat. Kementerian Investasi adalah pos baru, sementara M. Lutfi menggantikan Agus Suparmanto yang merupakan kader PKB.

Menteri Sosial

Menjadi media darling, mantan walikota Surabaya ini baru-baru saja kena sorotan. Ia marah-marah di hadapan Wakil Gubernur Gorontalo. Pemicunya adalah karena ada data penerima bantuan yang dinilai janggal.

Sontak berbagai protes pun datang menyerta. Ujang Komaruddin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) berpendapat jika Risma tidak memberikan solusi atas masalah yang timbul.

Menurut Ujang, aksi marah-marahnya bisa menimbulkan spekulasi negatif. Risma dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Ini bukan kali pertama. Sebelumnya sempat juga beredar aksi Risma yang bersujud dua kali di hadapan para dokter dari IDI. Ini terjadi ketika Risma masih menjabat Walikota Surabaya. Penyebabnya karena banyak pasien Covid-19 yang tidak tertangani kala itu.

Atas aksinya ini, Ujang memberikan pernyataan tegas; "Jika hanya bisa marah-marah, lebih baik mundur saja. Karut-marut masalah tidak bisa beres dengan marah-marah," pungkasnya.

Menteri Perhubungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun