Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Xi Jinping, Shang-Chi, dan Ramalan Soeharto 25 Tahun Lalu

27 September 2021   20:40 Diperbarui: 27 September 2021   21:27 2166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, China telah menikmati kemakmuran dengan pertumbuhan ekonominya yang tinggi. Namun, hal ini tidak serta-merta membuatnya menjadi sebuah negara kapitalisme barat.

Khususnya pada saat ekonomi mulai melambat, pemerintah China merasa perlu untuk melakukan sesuatu. Kembali kepada hakekatnya, itulah motto China.

Tiga hal yang menjadi fokus pemerintahan Xi Jinping; Menyeimbangkan kesenjangan, membangkitkan nasionalisme, dan menggempur serangan budaya asing.

Pengaruh budaya asing dianggap sebagai ancaman. Propaganda terselubung melalui media sosial dianggap sebagai bahaya laten yang dapat merusak moral bangsa. Beberapa langkah ekstrim kemudian diambil pemerintah China.

Di antaranya adalah melarang les privat di luar lingkup institusi pendidikan. Pemerintah China merasa perlu menetapkan sistem sertifikasi guru.

Begitu pula dengan pembatasan jam main gim online. Remaja di bawah usia 18 tahun hanya boleh bermain tiga jam dalam sepekan di akhir pekan. 

Sampai di sini, aturan aneh ini sudah mampu membuat darah mendidih. Ini belum termasuk aturan ketat lainnya di dunia hiburan.

Akun K-Pop

Blackpink (beritasatu.com)
Blackpink (beritasatu.com)

Wei-bo, platform media sosial terbesar di China telah membekukan lebih dari 20 akun fandom. Tiga teratas yang terkena imbas adalah BTS, Blackpink, dan Exo.

Menurut otoritas China, tingkat fanatisme generasi muda China sudah sampai tahap "mengerikan." Perilaku mereka sudah dianggap irasional. Saling mengejek dan menyebarkan gosip di media sosial. Menimbulkan kebencian yang seharusnya tidak penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun