Film Shang-Chi memang fenomenal, tetapi juga kontroversial. Mengisahkan tentang superhero teranyar yang berdarah Tionghoa, namun tidak diterima di negara leluhurnya.
Strategi Marvel menciptakan Shang-Chi tiada lain untuk menggarap pasar Asia yang menggiurkan. Terbukti sukses, film Shang-Chi menuai banyak pujian. Ia dianggap berhasil menggabungkan unsur hiburan dan sekaligus mempromosikan nilai kultur Asia.
Namun, China melihatnya berbeda. Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia ini memang sangat mudah curiga terhadap kapitalisme barat. Di satu sisi, China sendiri sedang getol-getolnya menjalankan propaganda nasionalisme bagi rakyatnya. Di sisi lain, hubungan antara pemerintah China dan AS memang sedang tidak harmonis.
China dikabarkan terus berupaya untuk menjauhi pengaruh budaya barat. Bukan hanya film, buku, atau karya literasi saja. Bahasa Inggris pun mulai dibatasi pengajarannya.
Alasan Film Shang-Chi Dilarang di China
Mungkin kita merasa reaksi pemerintah China terlalu berlebihan. Tapi, ada beberapa alasan mendasar mengapa China melarang penayangan film Shang-Chi ini.
Yang pertama terkait dengan aktor pemeran Shang-Chi, Simu Liu. Ia pernah memberikan pernyataan kontroversial tentang negeri leluhurnya dalam sebuah wawancara pada 2017 lalu.
Liu sendiri lahir di China dan berimigrasi ke Canada pada saat ia berusia 5 tahun. Dalam wawancara dengan CBC tersebut, Liu berkata tentang “banyaknya orang sekarat dan kelaparan di negeri komunis.”
Bukan hanya itu, Liu juga mengatakan bahwa berimigrasi ke Canada adalah mimpi bagi banyak orang China. Keluar dari negara dunia ketiga menuju tempat yang lebih baik untuk membesarkan anak-anak mereka.
Simu Liu tidak sepenuhnya salah, deskripsi yang ia berikan terkait dengan masa sulit di China sebelum era keterbukaan. Namun, cibiran lain juga muncul kembali. Kali ini bahkan menyerang pribadi Simu Liu. Ia dianggap tidak merepresentasekan “keindahan” paras orang China. Alias wajahnya tidak cukup tampan.